Sebagian besar dari para warga asing yang diculik itu berasal dari Kuba dan Haiti.
Orang-orang bersenjata itu juga menculik 16 warga Meksiko ketika mereka menyerbu hotel Sol y Luna di Matehuala, sekitar 195 kilometer di utara Kota San Luis Potosi --ibu kota San Luis Potosi.
Para warga Meksiko itu dibebaskan lebih awal tetapi warga negara asing diculik dan harus diselamatkan di daerah terpencil di jalan antara Matehuala dan San Luis Potosi, kata jaksa agung Negara Bagian San Luis Potosi, Arturo Garza Herrera, dalam pernyataan.
Para warga asing itu akan dipindahkan ke Kota San Luis Potosi untuk diberi makan dan penanganan medis.
Namun, kantor Garza tidak memberikan keterangan rinci mengenai tindakan penyelamatan atau menyebutkan apakah ada warga asing yang terluka.
Baca juga: Ratusan migran tinggalkan Meksiko, protes lambatnya proses suaka
Sementara sebagian besar orang asing yang diselamatkan adalah warga Haiti dan Kuba, sebelumnya ada laporan bahwa beberapa warga Venezuela termasuk di antara mereka yang diculik, kata kantor Garza dalam pernyataan.
Tiga anak di bawah umur dan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang diculik.
"Saya akan memberi tahu lembaga migrasi agar mereka bisa terlibat karena kami tidak tahu status migrasi orang-orang ini," kata Garza.
Banyak migran, yang berharap bisa mencapai Amerika Serikat, menghadapi bahaya besar di jalan. Mereka berisiko mengalami penculikan, pemerasan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan.
Beberapa migran bahkan dipaksa bekerja untuk kartel-kartel narkoba yang memperebutkan rute perdagangan narkoba.
Pada Juni, sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan sekitar 3.300 migran yang terdampar di Meksiko diculik, diperkosa, diperdagangkan, atau diserang.
Para migran itu terdampar di Meksiko sejak Januari karena terbentur kebijakan perbatasan yang diterapkan Amerika Serikat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko dan utusan Biden bahas "akar penyebab" migrasi
Baca juga: Ibu dari balita Honduras yang ditinggal di Meksiko hubungi otoritas
Bos Mafia Terbunuh di Meksiko
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021