Project Director Revitalisasi TIM Luky Ismayanti menjelaskan, Wisma Seni merupakan fasilitas yang disiapkan kepada pelaku seni dan berada di dalam Gedung Panjang, yakni bangunan tertinggi di TIM.
"Kami menghadirkan kembali fungsi Wisma Seni. Jadi teman-teman seniman yang akan melakukan 'event' di sini dan sambil menggunakan wisma ini bisa beristirahat sambil guyub," kata Luky di kawasan TIM Jakarta Pusat, Rabu.
Luky menjelaskan, fungsi Wisma Seni dalam revitalisasi TIM dihadirkan kembali dengan konsep guyub atau berkumpul.
Wisma Seni yang terletak di lantai 9, 10, 11 dan 12 Gedung Panjang akan dilengkapi dengan 139 unit tempat tidur "bunk bed". Dengan begitu, para seniman dapat saling berkumpul dan beristirahat untuk mempersiapkan acara.
Baca juga: Revitalisasi Planetarium, proyektor bintang diperbarui di Jerman
Baca juga: TIM sajikan arena pertunjukan teater di dalam dan luar ruangan Adapun perkembangan pembangunan Gedung Panjang yang menjadi bagian dari tahap 1 revitalisasi TIM sudah mencapai 98,20 persen.
Selain Wisma Seni, Gedung Panjang yang terdiri dari 14 lantai itu juga akan memuat Galeri Seni dan kafetaria, "coworking space", perpustakaan, Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin, Ruang Komite Seni dan Kantor Pengelola TIM.
Pengerjaan proyek yang dikelola oleh BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu sudah mencapai 68,86 persen untuk keseluruhan tahap 1 dan tahap 2.
Pada tahap 2, pengerjaan proyek mencakup pembangunan Planetarium dan Pusat Latihan Seni, Graha Bhakti Budaya, Teater Halaman dan Galeri Annex.
Revitalisasi TIM ini tidak hanya melakukan "upgrading: bangunan yang sudah ada, tetapi juga beberapa bangunan kita bangun ulang. "Kita juga menghadirkan kembali fungsi-fungsi bangunan yang dulu pernah ada," kata Luky.
Baca juga: Sesuai target, proyek revitalisasi TIM capai 67,83 persen
Baca juga: Revitalisasi TIM, seniman apresiasi teater arena dihadirkan kembali
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021