"Kami terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi khususnya tanah longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo ketika dihubungi dari Purwokerto, Minggu.
Baca juga: BPBD Banjarnegara ingatkan warga waspadai bencana hidrometeorologi
Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menurut rencana akan melakukan rakor lintas sektor terkait dengan antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir maupun angin kencang.
"Rakor rencananya akan dilakukan setelah mendapat kajian dari BMKG tentang prediksi musim penghujan 2021/2022," katanya.
Baca juga: Warga diimbau waspadai bencana hidrometeorologi
Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan pemetaan guna mengetahui wilayah-wilayah rawan longsor yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
"Kami telah melakukan pemetaan untuk mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rawan bencana tanah longsor dan memerlukan perhatian khusus, mengingat sejumlah wilayah di Banjarnegara merupakan area perbukitan yang rawan longsor," katanya.
Baca juga: Banjarnegara tingkatkan kesiapsiagaan antisipasi cuaca ekstrem
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mempersiapkan sumber daya untuk membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie kembali mengingatkan warga yang ada di wilayah setempat agar mewaspadai bencana hidrometeorologi pada musim hujan.
Baca juga: HKBN 2021, siap untuk selamat
"Memasuki awal musim hujan mulai September ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Baca juga: PMI Banjarnegara salurkan bantuan untuk warga terdampak banjir
"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang," katanya.
Berdasarkan prakiraan BMKG, kata dia, peningkatan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah di Jawa Tengah akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
T.W004
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021