Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan menyatakan ada 12 orang warga dari tiga kepala keluarga (KK) yang yang menjadi korban bencana banjir di Kabupaten Luwu berhasil dievakuasiBencana banjir kembali melanda di Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Walenrang dan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu terendam air
"Tim rescue unit siaga SAR Palopo sudah tiba di lokasi saat kejadian dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan operasi setelah ,menerima informasi bencana," kata Kepala Basarnas Makassar, Junaedi, melalui laporan tertulis yang diterima di Makassar, Kamis malam.
Bencana banjir kembali melanda di Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Walenrang dan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu terendam air.
Berdasarkan data laporan operasi Basarnas Makassar, tercatat ada 12 orang warga dari tiga KK yang terdampak bencana banjir menjadi korban dan berhasil dievakuasi
Selanjutnya, tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di beberapa titik di Kecamatan Walenrang ke tempat lebih aman.
"Banjir saat ini sudah surut, dan operasi SAR dinyatakan selesai serta diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke instansinya masing-masing," kata Junaedi.
Unsur yang terlibat pada operasi SAR gabungan yakni Rescuer Pos Sar Unit Palopo, BPBD Luwu, Polsek Lamasi, Koramil Lamasi, PMI Luwu, TAGANA Luwu, SAR Sawerigading, SAR Pramuka Peduli Luwu, SAR Himala Pana dan dibantu masyarakat setempat.
Sedangkan informasi diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan, kejadian banjir tersebut pada Rabu (22/9) malam sekitar pukul 20.00 WITA dengan ketinggian air antara satu hingga dua meter diakibatkan intensitas curah hujan cukup tinggi.
Dampak banjir tersebut terjadi di Kecamatan Walenrang, dan Kecamatan Walenrang Utara dengan tiga desa terdampak yaitu Desa Salubutu, Desa Salulino dan Kampung Baru Makawa.
Kabid Kebencanaan BPBD Sulsel, Andi Wahid, saat dikonfirmasi mengatakan, untuk kerugian masih dilakukan penilaian.
Upaya yang dilakukan tim TRC BPBD Luwu saat kejadian tersebut langsung memantau lokasi.
Namun karena kondisi malam saat kejadian itu dan hujan masih berlangsung, sehingga menghambat dalam melakukan asesmen kaji cepat di kecamatan setempat yang memiliki beberapa desa yang sulit dijangkau saat kondisi debit air naik cukup tinggi.
Kendati demikian, dari laporan perkembangan yang diterima, kondisi genangan air sejauh ini telah surut. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Sebelumnya, curah hujan dengan intensitas cukup tinggi menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu. Hal ini mengakibatkan debit air sungai setempat meningkat hingga menyebabkan bendungan Bukaka di Desa Mawaka ikut jebol, lalu meluber ke pemukiman warga setempat.
Kejadian banjir sempat direkam warga di Desa Salubutu, hingga viral di media sosial. Terlihat warga berusaha menyelamatkan diri sambil membawa barang berharga saat rumahnya terendam banjir setinggi di atas satu meter.
Baca juga: PMI salurkan bantuan tunai untuk korban banjir bandang di Luwu Utara
Baca juga: Pemerintah siapkan dana tunggu hunian bagi korban banjir Luwu Utara
Baca juga: Cegah banjir lagi, Kementerian PUPR bangun tanggul di Luwu Utara
Baca juga: Tiga jenazah korban banjir bandang Luwu Utara terindentifikasi
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021