Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam keterangan persnya yang beredar di media di China, Kamis, menyebutkan hanya suporter yang memenuhi kriteria, termasuk warga setempat, yang bisa menyaksikan pertandingan dalam ajang multicabang tersebut.
Vaksinasi bagi atlet bukan prasyarat untuk bertanding, namun atlet yang tidak divaksin harus menjalani karantina selama 21 hari saat kedatangannya di China.
"Atlet yang menunjukkan catatan pengecualian medis akan dipertimbangkan," demikian IOC.
Baca juga: Atlet AS wajib vaksin Covid-19 sebelum ikuti Olimpiade Beijing
Baca juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 diperketat akibat pandemi COVID-19
Para atlet, baik yang divaksin maupun tidak, akan ditempatkan dalam lokasi khusus sampai mereka meninggalkan China.
Semua pihak terlibat yang telah divaksin dosis lengkap akan dimasukkan dalam sistem lingkaran tertutup setelah tiba di China. Sistem tersebut memungkinkan mereka bebas bergerak di dalam kawasan tertentu.
Sistem tertutup itu diberlakukan di semua gelanggang (venue), termasuk akomodasi, katering, acara pembukaan dan penutupan, serta layanan transportasi khusus.
Semua pihak, baik domestik maupun asing, yang terlibat dalam Olimpiade tersebut akan melakukan tes PCR setiap hari.
Aturan-aturan tersebut juga diberlakukan pada Paralympic Games di Beijing.
Larangan suporter asing juga diberlakukan di Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, kecuali untuk suporter Jepang.
Namun para atlet Olimpiade Tokyo tidak diwajibkan karantina, demikian The Waijiao.
Baca juga: China selesaikan pembangunan Olimpiade Musim Dingin 2022 pada Oktober
Baca juga: China uji coba venue Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021