Pemerintah Kota Denpasar menyatakan mendukung riset kebencanaan "Ideathon Bali Kembali" yang dilaksanakan ITB STIKOM Bali dengan dibiayai Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk bisa membantu mengatasi masalah penularan atau penyebaran COVID-19.kami melakukan riset ini dengan anggaran BNPB
"Kami sangat mendukung riset tersebut karena sangat membantu memulihkan pariwisata Bali," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat menerima tim riset ITB STIKOM Bali berkolaborasi dengan Bamboomedia itu di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, Kota Denpasar sebagai pusat kegiatan bisnis, pendidikan dan barometer pariwisata harus steril dari COVID-19 agar semua aktivitas bisa berjalan normal.
"Pariwisata bisa kembali pulih seperti sediakala dan wisatawan bisa berdatangan lagi," ujar Agus Arya Wibawa sambil meminta tim riset ITB STIKOM Bali berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Kota Denpasar terkait pelaksanaan riset dimaksud.
Ia pun berharap supaya hasil riset ini dipresentasikan dalam forum yang lebih luas, sehingga akan membawa nama Kota Denpasar sebagai lokus riset ke dunia internasional.
Baca juga: Kementerian BUMN dukung pemulihan pariwisata Bali
Baca juga: Konjen RRT mendorong turis Tiongkok kunjungi Indonesia pasca-pandemi
Sementara itu, Dr Evi Triandini, M.Eng selaku Ketua Tim Riset dari ITB STIKOM Bali menyampaikan riset kebencanaan yang tengah dilaksanakan yakni implementasi sistem tracing dan tracking mobilitas publik berbasis QRCode dan big data untuk mendukung pembukaan industri pariwisata di Bali, dengan melakukan studi kasus di Kota Denpasar.
Apalagi Provinsi Bali pada tahun 2022 terpilih sebagai tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
Forum GPDRR yang diadakan oleh PBB ini akan dihadiri oleh delegasi dari 193 negara dengan melibatkan peserta sebanyak 5.000 – 7.000 orang.
"Untuk itu, Bali harus steril dari COVID-19. Itulah maka kami melakukan riset ini dengan anggaran BNPB," ujar Evi.
Harapannya, hasil riset ini bisa dipresentasikan dalam pertemuan forum dunia tersebut sehingga bisa mengangkat nama Denpasar ke kancah dunia internasional.
Baca juga: Mendag: Pasar Badung Bali contoh penerapan SOP PeduliLindungi
Baca juga: Sandiaga: Bali siap untuk uji coba pembukaan pariwisata
Evi juga menyampaikan perkembangan kegiatan riset yang sudah dimulai pertengahan bulan Agustus 2021 lalu.
Diantaranya, pemasangan QRCode di sejumlah pintu masuk tempat-tempat umum, seperti balai banjar, kelurahan, desa, pasar tradisional, pasar modern, kampus, kantor pemerintahan, SMP, bank dan tempat umum lainnya. "Saat ini, 146 lokasi sudah terpasang QRCode," ujarnya.
Menurutnya, lokasi yang sudah terpasang QRCode akan memudahkan tim riset untuk menganalisis mobilitas penduduk Kota Denpasar.
"Data yang diperoleh melalui aplikasi ini terkoneksi dengan big data. Harapannya aplikasi ini dapat terkoneksi dengan sistem pada Satgas COVID-19 Kota Denpasar," ujarnya.
Dengan demikian, seketika itu juga bisa diketahui pergerakan orang yang terkonfirmasi COVID-19, ke tempat mana saja dia masuk dan seberapa banyak dia telah berinteraksi dengan orang-orang di sekelilingnya,
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Infokom Kota Denpasar I Dewa Made Agung, Kadis Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani dan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari dan I Putu Sudiartha dari Bamboomedia.
Baca juga: Menparekraf-Wagub Bali bahas kesiapan pembukaan pariwisata bagi wisman
Baca juga: Pengelola Pantai Legian-Bali luncurkan sistem QR Code bagi wisatawan
Baca juga: ITDC pastikan implementasi aplikasi PeduliLindungi di The Nusa Dua
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021