Pemerintah Kota Yogyakarta akan tetap melanjutkan layanan vaksinasi di tempat umum, salah satunya yang sudah dilakukan adalah di Malioboro pada akhir pekan.bisa diakses juga oleh wisatawan
“Kami siapkan 100 dosis vaksin untuk layanan di Malioboro. Namun pada akhir pekan lalu baru diakses oleh 33 orang. Bisa siapa saja, tidak terbatas kependudukan,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Dari 33 dosis vaksin yang diberikan, sebanyak 17 untuk penerima dosis pertama dan 16 untuk penerima dosis kedua. Vaksin yang disediakan adalah Sinovac.
Menurut Heroe, layanan vaksinasi di Malioboro tersebut dibuka selama dua jam setiap akhir pekan
“Tidak terbatas KTP. Bisa diakses juga oleh wisatawan dari luar daerah,” katanya.
Selain layanan vaksinasi, Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta juga melakukan tes acak COVID-19 dengan metode rapid test antigen untuk wisatawan yang ada di kawasan Malioboro.
“Pada akhir pekan lalu, hanya ada lima yang mengikuti tes acak ini. Semuanya dinyatakan negatif,” katanya.
Baca juga: Kota Yogyakarta intensifkan pengecekan dokumen vaksinasi wisatawan
Baca juga: Sandiaga sebut destinasi wisata siap sambut wisatawan tervaksinasi
Heroe pun akan mengubah strategi tes acak antigen tersebut menjadi sore hari atau saat puncak kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro. “Kemarin kami melakukan pada pagi hari, jadi belum banyak wisatawan yang datang. Ada juga yang menolak,” katanya.
Heroe menambahkan, vaksinasi dan tes acak antigen tersebut menjadi bagian dari upaya Kota Yogyakarta untuk memastikan wisatawan yang berkunjung dalam kondisi sehat.
“Perekonomian sudah mulai bangkit. Makanya, kami pun ingin menjaga agar perekonomian terus bergerak tetapi warga dalam kondisi sehat,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana menyarankan agar Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan layanan vaksinasi di tempat umum, seperti tempat wisata, stasiun hingga terminal.
“Saya kira, akan bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Yogyakarta karena selain berwisata juga bisa sekalian menjalani vaksinasi,” katanya.
Baca juga: Sentra vaksinasi Yogyakarta layani vaksinasi mahasiswa luar daerah
Heroe pun akan mengubah strategi tes acak antigen tersebut menjadi sore hari atau saat puncak kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro. “Kemarin kami melakukan pada pagi hari, jadi belum banyak wisatawan yang datang. Ada juga yang menolak,” katanya.
Heroe menambahkan, vaksinasi dan tes acak antigen tersebut menjadi bagian dari upaya Kota Yogyakarta untuk memastikan wisatawan yang berkunjung dalam kondisi sehat.
“Perekonomian sudah mulai bangkit. Makanya, kami pun ingin menjaga agar perekonomian terus bergerak tetapi warga dalam kondisi sehat,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana menyarankan agar Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan layanan vaksinasi di tempat umum, seperti tempat wisata, stasiun hingga terminal.
“Saya kira, akan bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Yogyakarta karena selain berwisata juga bisa sekalian menjalani vaksinasi,” katanya.
Baca juga: Sentra vaksinasi Yogyakarta layani vaksinasi mahasiswa luar daerah
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021