Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Chusmeru mengatakan pemerintah daerah perlu mengembangkan desa wisata untuk menggerakkan perekonomian lokal guna mengatasi dampak pandemi COVID-19...wisatawan cenderung memilih objek wisata alam yang sejuk, aman, nyaman, dan menyehatkan.
"Desa wisata diperkirakan akan menjadi alternatif tujuan wisata di tengah pandemi dan mungkin hingga nanti pascapandemi COVID-19," kata Chusmeru di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurutnya, wisatawan cenderung memilih objek wisata alam yang sejuk, aman, nyaman, dan menyehatkan. "Terlebih lagi jika ada wisatawan yang mungkin jenuh pada objek wisata di dalam kota maka desa wisata bisa menjadi pilihan," katanya.
Dia mengatakan bahwa pada saat ini telah banyak pemerintah daerah yang fokus pada pengembangan desa wisata di wilayahnya masing-masing.
"Contohnya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, desa wisata mulai banyak dikembangkan, salah satunya desa wisata yang berlokasi di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng," kata Chusmeru.
Baca juga: Menparekraf ingin desa wisata tumbuh lebih banyak di Aceh
Dia mengatakan pengembangan desa wisata yang memiliki pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk tersebut sangat tepat mengingat wisatawan sangat menyukai objek wisata alam alternatif yang nyaman dan aman.
"Penerapan protokol kesehatan yang baik juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin mengembangkan objek wisatanya. Selain itu banyaknya wahana rekreatif mulai dari wahana ayunan bagi anak-anak, kolam renang, serta spot foto yang menarik juga dapat menjadi contoh pengembangan desa wisata," katanya.
Dia menambahkan, desa wisata ini dari sisi kelembagaan sudah melibatkan pemangku kepentingan di desa, seperti BUMDes dan Pokdarwis, masyarakat serta usaha kecil.
Baca juga: Menparekraf jadikan Nusa desa wisata pertama berbasis edukasi bencana
"Dengan demikian, secara ekonomis desa wisata ini mendatangkan keuntungan bagi masyarakat desa, ini sangat penting untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Dia menambahkan, dari sisi aksesibilitas, Desa Wisata Melung juga mudah untuk dijangkau dengan badan jalan yang mulus dan lebar.
"Hal ini perlu juga menjadi catatan bagi desa wisata lainnya, agar desa wisata mudah dikunjungi oleh wisatawan maka sangat penting memperhatikan sisi aksesibilitas," kata Chusmeru.
Baca juga: Kebangkitan pariwisata Tanah Rencong di tengah pandemi
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021