Keraton Yogyakarta akan menyelenggarakan Pentas Musikan Mandalasana untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Kamis (28/10).
Penghageng KHP Kridhomardowo Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KPH Notonegoro di Yogyakarta, Rabu, menuturkan pentas musik yang digelar tepat pukul 10.00 WIB itu akan ditandai dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Berbeda dari Pentas Musikan Mandalasana sebelumnya, katanya, kali ini 'kanca' Abdi Dalem Musikan akan menghadirkan format pementasan 'string ansambel' (menggunakan alat musik gesek).
Baca juga: Jelang Sumpah Pemuda, EcoNusa gelar konser dorong pemuda lindungi alam
"Kalau sebelumnya banyak instrumen tiup, kali ini akan didominasi violin, viola, cello, dan contrabass. Namun, tetap akan menghadirkan instrumen perkusi juga," kata menantu Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X ini.
Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini, lagu-lagu yang akan dimainkan dalam Pentas Musikan Mandalasana mengusung tema kebangsaan, perjuangan, dan kepemudaan, seperti Satu Nusa Satu Bangsa, Bhineka Tunggal Ika, Bangun Pemudi Pemuda, Garuda Pancasila, Tanah Airku, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Bagimu Negeri.
Selain itu, Gati Mardowo juga akan hadir sebagai lagu wajib untuk mengawali setiap pementasan di Bangsal Mandalasana.
Menurut Notonegoro, RW Widyogunomardowo akan didaulat sebagai konduktor dalam pementasan memperingati 93 tahun Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
Seperti Pentas Musikan sebelumnya, ujar dia, iringan prajurit Keraton Yogyakarta akan menjadi pembuka prosesi dan menjemput para Abdi Dalem Musikan dari Bangsal Kasatriyan menuju Bangsal Mandalasana yang terletak di pelataran Kedhaton Keraton Yogyakarta.
Mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19, Keraton Yogyakarta mengajak masyarakat mengapresiasi Pentas Musikan secara virtual melalui live streaming di Youtube Kraton Jogja.
Baca juga: Museum Sumpah Pemuda gelar pameran tokoh pers bertema "Lawan"
Baca juga: Menapak tilas pergerakan pemuda Indonesia lewat tur virtual
Dalam pelaksanaan di lapangan, Pentas Musikan Mandalasana kali ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para Abdi Dalem yang bertugas. Jumlah pemain musik pun dibatasi agar tetap bisa menjaga jarak.
Ia berharap Pentas Musikan yang hadir dengan format 'string ensemble' kali ini bisa menghadirkan semangat kebaruan dalam Pentas Musikan di Keraton Yogyakarta.
"Semoga bisa menular ke segenap lapisan masyarakat yang menyaksikan, karena sejatinya semangat kebaruan inilah yang mendasari semangat pembangunan para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa Indonesia," pungkas KPH Notonegoro.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021