PANDI bekerja sama dengan para komunitas pegiat aksara berupaya menetapkan standar fon dan papan ketik sejumlah aksara daerah sebagai bagian dari pelestarian budaya daerah lewat program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN).
Baca juga: PANDI: Generasi muda bisa jembatani UMKM di era digital
PANDI bersama komunitas pegiat aksara bersama-sama mengupayakan SNI Aksara Nusantara yang merupakan bentuk digitalisasi untuk menyambut era digital serta merupakan bentuk perjalanan dalam melestarikan warisan budaya Indonesia, kata Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, dalam pernyataannya, dikutip Sabtu.
Secara simbolis, Yudho Giri Sucahyo memberikan piagam kepada perwakilan komunitas dari tiap aksara, yaitu Jawa, Bali dan Sunda.
"Ini bukan hanya langkah strategis untuk budaya memasuki ranah digital, ini merupakan bentuk pelestarian budaya mendasar bagi bangsa Indonesia, sehingga cita-cita kita agar aksara Nusantara hadir di ranah digital dan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat bisa terwujud," katanya.
Arif Budiarto, Perwakilan komunitas aksara Jawa mengaku senang atas apresiasi yang diberikan oleh PANDI.
"Saya mewakili teman-teman komunitas aksara Jawa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PANDI yang telah memfasilitasi pengajuan SNI fon dan papan ketik aksara nusantara ini."
Hal senada diungkapkan perwakilan komunitas aksara Sunda, Agung Zainal Mutakkin, yang menilai bahwa pengusungan SNI aksara Nusantara dapat menunjukan eksistensi bahwa aksara-aksara Nusantara masih hidup di rumahnya sendiri.
"Dengan adanya SNI ini, maka masyarakat diedukasi untuk memahami, mengerti dan mampu mengaplikasikannya dalam perangkat-perangkat digital. Tak lupa kami berterima kasih kepada PANDI yang telah memberikan apresiasi dan langkah nyata untuk turut serta mengembangkan, mendorong dan mempublikasikan aksara-aksara Nusantara termasuk aksara Sunda," kata Agung.
Sementara menurut I Gede Gita Purnama perwakilan aksara Bali, langkah besar PANDI patut di dukung oleh berbagai stakeholder terkait, baik itu komunitas pegiat aksara, akademisi dan praktisi, sehingga memiliki visi yang sama dalam pemajuan kebudayaan Nusantara.
Menurutnya, PANDI telah memberikan kehidupan baru pada aksara Nusantara dengan menghadirkannya pada peradaban digital. Apa yang dilakukan PANDI dan komunitas aksara mengupayakan SNI ini akan memberikan peluang baru bagi pemanfaatan aksara Nusantara ke depannya.
Baca juga: Aksara Kawi masuk dalam tabel Unicode pertengahan 2022
Baca juga: PANDI sudah serahkan dokumen pembakuan aksara daerah ke SNI
Baca juga: Penyelesaian sengketa merek dan nama domain didahului mediasi
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021