"Sudah banyak perusahaan kargo, baik nasional maupun internasional yang tertarik menjadikan Bandara Internasional Kertajati sebagai terminal logistik mereka,” kata Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Upaya menjadikan Bandara Internasional Kertajati sebagai pusat logistik Indonesia telah direncanakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejak tahun 2019. Akan tetapi, realisasi rencana tersebut masih dalam proses pembahasan dengan Kementerian Perhubungan serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga: Ketua MPR: Pemerintah fokus tangani kenaikan COVID-19 di 155 daerah
Ketua DPR RI Ke-20 ini menjelaskan selain mampu menampung 1,5 juta ton kargo, akses Bandara Internasional Kertajati didukung dua infrastruktur besar di Jawa Barat, yakni Pelabuhan Patimban di Subang serta akses Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu yang terhubung ke Kota Bandung.
"Daerah di sekitar Bandara Internasional Kertajati merupakan kawasan industri yang tersebar dari Karawang hingga Cikarang. Lokasi bandara sangat strategis, mudah terhubung ke Jakarta, maupun ke berbagai kawasan di Pantura Jawa Barat hingga bisa menembus ke berbagai daerah di Jawa Tengah," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan, dan Pertahanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini memaparkan pada tahun 2020 di 15 bandara PT Angkasa Pura I mampu melayani lalu lintas kargo udara mencapai 436.049 ton.
Baca juga: Bamsoet harap Andika Perkasa ayomi tiga matra secara bijak
Pada kuartal I per 2021, Angkasa Pura I sudah melayani lalu lintas 105.411 ton kargo udara dengan prediksi pada akhir tahun 2021 jumlahnya akan mencapai 445.049 ton. Apalagi, di tengah suasana pandemi COVID-19, kecenderungan orang berbelanja melalui e-Commerce semakin meningkat sehingga meningkatkan peluang bisnis kargo.
"Pesatnya perkembangan usaha kargo di Indonesia bisa dilihat dari tingginya aktivitas Asia Cargo Airlines. Tercatat mereka bisa melakukan 40 penerbangan kargo per hari hingga mengangkut 12.000 metrik ton kargo per bulan. Pelaku usaha UMKM Indonesia yang berjualan di berbagai platform e-Commerce bisa memanfaatkan keberadaan Asia Cargo Airlines untuk mengangkut berbagai barang produksi mereka, baik antardaerah di wilayah Indonesia maupun ke berbagai negara Asia lainnya," pungkas Bamsoet.
Baca juga: Ketua MPR minta evaluasi tarif tes swab RT-PCR dilakukan berkala
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021