• Beranda
  • Berita
  • Indonesia belum pernah lewati libur tanpa kenaikan kasus COVID-19

Indonesia belum pernah lewati libur tanpa kenaikan kasus COVID-19

11 November 2021 19:48 WIB
Indonesia belum pernah lewati libur tanpa kenaikan kasus COVID-19
Arsip Foto. Penumpang tiba di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (24/12/2020), menjelang libur Hari Raya Natal. Peningkatan mobilitas warga pada masa libur panjang biasanya diikuti dengan peningkatan kasus penularan COVID-19. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Indonesia belum pernah berhasil melewati libur panjang tanpa kenaikan kasus penularan COVID-19.

"Periode liburan panjang adalah tantangan bagi kita semua. Berkaca dari pengalaman, Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus,” katanya dalam konferensi pers mengenai penanggulangan COVID-19 yang diikuti lewat saluran YouTube BNPB di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Indonesia tercatat menghadapi tren kenaikan kasus COVID-19 setelah masa libur panjang Hari Raya Idul Fitri, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Natal tahun 2020.

Peningkatan kasus penularan virus corona, ia mengatakan, juga terjadi selama libur Hari Raya Idul Fitri tahun 2021.

Menurut Wiku, libur panjang tidak hanya disertai peningkatan kasus COVID-19 harian, namun juga peningkatan kasus mingguan yang bertahan cukup lama.

Ia mencontohkan, selama masa libur Idul Fitri tahun 2020 angka kasus harian meningkat antara 413 dan 559 kasus atau sebesar 68 sampai 93 persen. Akibat peningkatan kasus harian tersebut, angka kasus mingguan bertambah antara 2.889 hingga 3.917 kasus.

Selanjutnya, ia mengatakan, angka kasus COVID-19 harian tercatat bertambah 1.157 hingga 5.477 kasus atau 37 sampai dengan 95 persen setelah masa libur kolektif hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal tahun 2020. Angka kasus COVID-19 mingguan setelah masa libur itu tercatat bertambah 8.096 hingga 38.340 kasus.

“Terakhir, kenaikan kasus signifikan terjadi pada masa libur Idul Fitri tahun 2021, (yang) diperparah dengan adanya varian Delta yang lebih mudah menular dibanding varian sebelumnya,” kata Wiku.

Masa libur panjang itu, menurut dia, diikuti peningkatan kasus COVID-19 harian sebanyak 1.972 hingga 46.297 atau 53 sampai 1.237 persen. Angka kasus harian tercatat meningkat lebih dari 12 kali lipat setelah masa libur Idul Fitri 2021.

Peningkatan tajam juga terlihat pada angka kasus COVID-19 mingguan. Angka kasus mingguan tercatat bertambah 13.931 hingga 324.207 kasus setelah masa libur itu.

Wiku mengemukakan bahwa saat ini ada beberapa kabupaten dan kota yang kembali mengalami peningkatan kasus penularan COVID-19.

Dia berharap daerah-daerah itu memperbaiki penanganan kasus untuk mencegah terjadinya lonjakan penularan COVID-19 pada masa libur panjang menjelang akhir tahun.

Daerah-daerah yang masih berada di zona aman, ia mengatakan, juga mesti mengantisipasi kemungkinan kasus penularan COVID-19 meningkat lagi akibat peningkatan pergerakan warga semasa libur panjang.

“Maka dari itu, seluruh elemen masyarakat harus bekerja ekstra keras dan berkolaborasi untuk mencegah kejadian serupa,” demikian Wiku Adisasmito.


Baca juga:
Satgas sampaikan panduan aktivitas saat libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah berupaya menekan pergerakan warga jelang libur akhir tahun

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021