• Beranda
  • Berita
  • Kemah Budaya Kaum Muda 2021 angkat inovasi untuk pemajuan desa

Kemah Budaya Kaum Muda 2021 angkat inovasi untuk pemajuan desa

3 Desember 2021 18:22 WIB
Kemah Budaya Kaum Muda 2021 angkat inovasi untuk pemajuan desa
Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (3/12/2021). ANTARA/Indriani

memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi

Program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021 mengangkat inovasi kaum muda yang berbasiskan pada teknologi untuk pemajuan desa.

"KBKM 2021 ini memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi. Wadah bagi mereka untuk menuangkan ide mereka dalam pemajuan kebudayaan," kata Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan pada KBKM 2021, Kemendikbudristek juga melibatkan semua pihak. Termasuk kaum muda penyandang disabilitas untuk memajukan desa.

Pada 2021, pihaknya mengangkat tema mengenai inovasi di desa. Para generasi muda mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.

"Potensi apa yang dimiliki oleh desa tersebut, itu yang harus mereka kembangkan. Inovasi yang dihasilkan harus mempertemukan warisan budaya dengan kemajuan teknologi," terang dia.

Dia memberi contoh bagaimana rumah kayu yang tidak hanya tahan gempa tetapi juga tahan api. Inovasi tersebut dilakukan harus dilakukan berbasiskan teknologi.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, program KBKM 2021 diikuti sebanyak 21 kelompok yang terdiri dari 10 kelompok yang berbasiskan aplikasi dan 11 aplikasi berbasiskan purwarupa.

"Kami tidak hanya melakukan pendampingan tetapi juga pembinaan dan pertemuan dengan para investor," kata Judi.

Kegiatan tersebut disinergikan dengan kegiatan desa pemajuan kebudayaan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan juga Pemerintah Daerah.

Pemenang KBKM 2021, Assajie Satyananda, mengatakan kelompoknya memiliki inovasi Sirel yakni aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan wisata candi. Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi mengenai relief candi diantaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Sojiwan.

"Melalui aplikasi ini, dapat memberikan relief candi dalam bentuk audio dan teks," kata Assajie.

Pihaknya juga melakukan pemberdayaan pada masyarakat setempat dalam pengembangan atraksi wisata. Sehingga pelestarian cagar budaya dapat memberikan manfaat nyata pada masyarakat desa.
Baca juga: Kemah budaya kaum muda batu pijakan pemajuan kebudayaan
Baca juga: Atraksi budaya KBN 2019 di Padang Panjang pecahkan rekor MURI
Baca juga: Mifan Padang Panjang ditutup selama penyelenggaraan KBN

Pewarta: Indriani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021