Seorang pekerja migran Indonesia dari Malaysia meninggal di dalam kapal saat hendak pulang ke Tanah Air melalui Kota Batam Kepulauan Riau.sedang diperiksa PCR kalau terbukti COVID-19 akan dikubur di Batam
" Ada satu orang yang meninggal di dalam kapal," kata Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survailance Epidemiologi KKP Batam Romer Simanungkalit yang ditemui usai rapat Forkopimda di Batam, Selasa.
Sayangnya Romer tidak memastikan identitas PMI yang meninggal dalam pelayaran Malaysia-Batam secara lebih rinci.
"Lelaki," kata dia singkat seraya mengatakan tidak memegang data lengkap.
Ia mengatakan jenazah PMI itu langsung dibawa ke RS BP Batam untuk penanganan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan PCR COVID-19.
Romer menjelaskan lebih lanjut, proses penguburan jenazah PMI masih menunggu hasil pemeriksaan COVID-19. Kalau negatif, maka dimungkinkan untuk dibawa ke daerah tujuan. Sebaliknya kalau positif, maka harus dikuburkan di Batam.
Sementara itu, Satgas COVID-19 Kota Batam bersiap menyambut kepulangan 7.000 PMI asal Malaysia yang dijadwalkan kembali melalui Batam sepanjang Desember 2021.
Ketua Satgas Khusus Pemulangan PMI Kota Batam yang juga Dandim 0316/ Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan meyakinkan pihaknya siap untuk menangani kedatangan PMI, termasuk dalam karantina COVID-19 sebagaimana aturan protokol kesehatan.
"Kita siap menerima PMI yang masuk," kata dia.
Pihaknya berkoordinasi bersama sejumlah pihak memastikan fasilitas karantina untuk PMI terpenuhi, antara lain ketersediaan air dan tempat tidur di rusun.
Baca juga: Menaker: Penempatan PMI ke Malaysia akan sesuai protokol COVID-19
Baca juga: Menaker: Sistem satu kanal dapat tekan penyaluran PMI tak prosedural
Baca juga: Indonesia dan Malaysia sepakat penempatan PMI melalui satu kanal
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021