Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone di Sorong, Jumat, mengatakan akibat angin kencang yang melanda daerah tersebut pada 8 Desember 2021 merusak 28 rumah warga, baik rusak ringan, sedang maupun rusak berat.
Dia mengatakan bahwa data tersebut adalah data riil temuan langsung di lapangan oleh tim, namun kemungkinan besar masih bertahan karena warga maupun pihak kelurahan belum melaporkan secara tertulis.
"Hingga hari ini kami belum menerima laporan tertulis dari setiap kelurahan di Kota Sorong berapa total jumlah rumah warga yang rusak akibat kejadian angin kencang pada 8 Desember lalu tersebut," ujarnya.
Baca juga: DPBD Pamekasan: 257 bangunan rusak akibat angin kencang
Baca juga: Belasan rumah Tegaltengah Sukabumi rusak disapu puting beliung
Ia menyarankan agar warga yang rumahnya rusak akibat angin kencang tersebut, baik rusak ringan, sedang hingga berat melaporkan secara tertulis kepada kelurahan sehingga data tersebut dilanjutkan kepada BPBD.
Selanjutnya, kata dia, BPBD mengusulkan kepada Wali Kota agar warga mendapatkan bantuan untuk merenovasi rumah yang rusak akibat angin kencang tersebut.
Dikatakan bahwa peristiwa angin kencang tersebut tidak masuk dalam kategori darurat dan skala nasional sehingga ditangani dengan anggaran APBD.
"Terkecuali peristiwa banjir dan longsor yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia pada 2020 lalu masuk tanggap darurat skala nasional sehingga ditangani oleh pemerintah pusat," ujar dia.*
Baca juga: Waspada potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah daerah
Baca juga: Hoaks! Video angin puting beliung di Merak Banten
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021