Kedua perusahaan bekerjasama untuk memperluas cakupan layanan serat optik dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan dan penyewaaan 6.000 kilometer jaringan serat optik secara nasional.
"Pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer di lima provinsi akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower. Hal ini selaras dengan rencana dan program perseroan dalam mendukung implementasi teknologi 5G di Indonesia dan digital ecosystem diantaranya IoT, small cell dan edge computing,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Direktur Utama PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya mengatakan, perjanjian kerja sama tersebut merupakan satu bentuk sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia.
"Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx," ujar Teguh.
Lingkup kerja sama berupa pembangunan dan pemasaran terhadap 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa yang akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.
Adanya kerja sama itu diharapkan memperkuat jaringan serat optik untuk mendukung fiberisasi gelaran 5G secara lebih masif dan penguatan 4G yang dilakukan operator seluler guna meningkatkan kualitas layanan mobile broadband hingga mencapai kecepatan di atas 1 Gbps di sisi penggunanya.
Merujuk informasi yang disampaikan di prospektus Mitratel, sejumlah 11.851 tower Mitratel (51 persen) telah tersambung dengan jaringan serat optik, artinya dengan adanya pembangunan 6.000 kilometer tambahan jaringan baru ini akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.
Sedangkan Alita saat ini telah memiliki lebih dari 8.000 kilometer jaringan serat optik di berbagai wilayah di tanah air dan mendukung operator seluler dalam melakukan gelaran 5G di beberapa kota di Indonesia.
Adapun layanan serat optik yang diberikan Alita merupakan solusi menyeluruh melingkupi dan tidak terbatas pada penyediaan layanan fiber access network (FTTx), manage service, active network, smart pole, dan site access termination.
Baca juga: Analis proyeksikan kinerja Mitratel tumbuh pesat pada 2022
Baca juga: Mitratel resmi catatkan saham di bursa, raih dana Rp18,79 triliun
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021