Tiga operator seluler besar saat ini sudah menggelar jaringan 5G untuk pelanggan mereka, meskipun masih terbatas di lokasi tertentu. Jaringan 5G komersial baru bisa dirasakan di kota besar dan itu pun hanya di titik tertentu.
Kehadiran 5G tahap pertama tentu akan berkembang seiring dengan temuan penggunaan teknologi tersebut yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga: China telah membangun lebih dari 1,3 juta stasiun pemancar 5G
Secara global, jaringan 5G juga masih tergolong baru, belum semua negara menggunakan jaringan ini untuk telekomunikasi.
Pakar memperkirakan penggunaan jaringan 5G akan terus berkembang. Ericsson Mobility Report yang dirilis pada November 2021 memprediksi akan ada sekitar 600 juta langganan 5G di seluruh dunia hingga akhir tahun ini.
Jaringan 5G hingga tahun ini diperkirakan menjangkau lebih dari 2 miliar pengguna secara gobal. Sementara di wilayah Asia Tenggara dan Oseania, masih menurut Ericsson Mobility Report, langganan 5G bisa mencapai 15 juta pada akhir tahun ini.
Tahun depan, diperkirakan semakin banyak lokasi di Indonesia yang bisa terjangkau jaringan 5G. Operator seluler diharapkan bisa mengembangkan jaringan ini tidak hanya untuk konsumen komersial, namun juga bisnis seperti penggunaan 5G di pabrik.
Jaringan 5G menawarkan begitu banyak keuntungan dibandingkan jaringan telekomunikasi generasi sebelumnya, yaitu 4G. Dibandingkan 4G, jaringan 5G menawarkan kecepatan hingga 100 kali dan waktu respons lebih cepat hingga lima kali lipat.
Baca juga: Ponsel 5G terus dominasi pengiriman ponsel pintar China pada November
Melalui jaringan 5G, akan lebih banyak perangkat yang bisa tersambung ke internet, diperkirakan mencapai 1.000 kali dibandingkan 4G.
Selain itu, jaringan ini lebih hemat energi hingga 5 kali dibandingkan 4G.
Penggunaan teknologi dan jaringan 5G diperkirakan akan semakin berkembang pesat secara global pada tahun-tahun mendatang dalam bidang berikut ini.
1. IoT
Perangkat internet of thing atau IoT sejak beberapa tahun belakangan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, termasuk di Indonesia. Televisi pintar, jam tangan pintar, pengeras suara pintar sampai penyedot debu pintar sudah tersedia di pasaran.
Jaringan 5G bisa menambah pengalaman menggunakan IoT, misalnya dalam kasus penggunaan perangkat berbasis internet di rumah pintar atau smart home. Jaringan ini mengizinkan lebih banyak perangkat yang bisa tersambung ke internet dibandingkan 5G, akan semakin banyak pula perangkat IoT yang bisa tersambung dalam sebuah rumah.
Baca juga: Ragam layanan yang berpotensi makin kaya berkat 5G
Bukan tidak mungkin pada masa mendatang pengguna bisa mematikan kompor meski pun sedang tidak ada di rumah.
2. Extended Reality
Teknologi realitas maya juga menjadi salah satu yang diuntungkan dengan kehadiran 5G, semakin banyak layanan dan penggunaan yang ditawarkan berkat jaringan radio generasi terbaru ini.
Extended Reality atau XR merupakan istilah yang sering digunakan untuk virtual reality, augmented reality dan mixed reality.
Jaringan 5G memiliki latensi yang lebih rendah hingga 10 kali lipat dibandingkan 4G. Latensi berhubugan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari pengirim ke perangkat.
Semakin rendah latensi, semakin cepat respons perangkat. Berlaku juga sebaliknya, semakin besar latensi, maka respons perangkat akan semakin lambat.
Baca juga: Menkominfo: "Smart City" jawab tantangan kependudukan di era digital
Berkat latensi rendah, Extended Reality semakin bisa diandalkan untuk menyajikan pengalaman yang mirip dengan dunia nyata, misalnya teknologi ini bisa digunakan untuk memberikan instruksi dari jarak jauh untuk pemeliharaan pabrik.
3. Hiburan
Jaringan 5G tentu menawarkan segudang pengalaman yang lebih baik dalam menikmati konten hiburan, paling nyata adalah tidak ada lagi video yang tersendat karena buffering.
Kecepatan tinggi 5G juga berlaku ketika menonton video dalam resolusi tinggi seperti 4K.
Skenario penggunaan jaringan 5G juga bisa diterapkan untuk konser virtual, seperti yang dilakukan di Korea Selatan beberapa waktu lalu. Kecepatan yang sangat tinggi dan latensi sangat rendah bisa penonton seolah menonton konser langsung.
4. Mobil swakemudi
Mobil swakemudi yang terkoneksi (connected autonomous vehicle) bisa menjadi semakin canggih dengan kehadiran 5G.
Dalam mobil swakemudi terdapat lima tingkat otomasi. Saat ini baru tiga tingkat otomasi yang bisa dilakukan yaitu bantuan kemudi dasar, otomasi sebagian dan otomasi bersyarat atau advanced driver-assistance systems (ADAS).
Baca juga: Ericsson: 5G akan bawa banyak manfaat di masa depan
Jaringan 5G yang semakin meluas akan bisa membantu mobil terkoneksi ini mencapat tingkat empat dan lima, yang sangat memerlukan presisi untuk membaca lingkungan sekitar kendaraan.
Jaringan telekomunikasi terbaru ini juga akan membantu tingkat ketepatan kendaraan saat parkir, riset dari Ericsson menyebutkan tempat parkir menjadi lebih optimal hingga 20 persen.
5. Kesehatan
Masyarakat mulai percaya dan banyak yang menggunakan layanan telemedis untuk pertolongan pertama ketika sakit dan tidak bisa keluar rumah karena pandemi.
Layanan kesehatan dari jarak jauh akan semakin berjaya ketika terhubung dengan 5G, menurut para pakar 5G menawarkan lebih banyak pada layanan telemedis.
Qualcomm tahun ini mengeluarkan laporan bahwa bandwidth besar dan latensi rendah pada 5G akan membuat resolusi gambar dan video lebih baik.
Baca juga: Untuk KTT G20, BAKTI Kominfo siapkan "5G Showcase Experience"
Komunikasi yang lebih cepat antara dokter dengan pasien di platform telemedis bisa menambah kepercayaan sehingga akan lebih banyak masyarakat yang menggunakan layanan telemedis.
Layanan ini bisa membantu masyarakat yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan awal ketika sakit.
Di masa yang akan datang, gabungan jaringan 5G, kecerdasan buatan dan ilmu kedokteran dipercaya bisa membantu dokter untuk mengadakan operasi dari jarak jauh.
Baca juga: Menkominfo paparkan tantangan spektrum frekuensi, 5G dan ASO
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021