Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Suku Dinas (Sudin) PPKUKM Jakarta Pusat, Vicky Suryaman mengatakan, pihaknya menyediakan 3.000 liter minyak goreng dalam kemasan masing-masing 1 liter yang dijual Rp14 ribu per liter.
"Setiap orang hanya boleh membeli minyak goreng maksimal 2 liter saja dalam operasi pasar ini," kata Vicky pada operasi pasar di Kantor Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.
Vikcy menjelaskan, warga yang bisa membeli minyak goreng harus memiliki kupon yang sebelumnya dibagikan oleh pihak kelurahan setempat.
Dalam satu kecamatan di Jakarta Pusat, Sudin PPKUKM menyediakan 125 kupon yang ditujukan kepada warga kurang mampu.
"Kupon yang dimiliki warga itu berasal dari kelurahan. Jadi kami hanya menyediakan saja minyak gorengnya. Ini juga tidak boleh diwakili dalam membeli minyak goreng," kata dia.
Baca juga: Pemilik warteg bakal naikkan harga bila minyak goreng terus mahal
Baca juga: Dinas LH periksa 12 perusahaan minyak goreng di Jakarta
Menurut Vicky, antusiasme masyarakat sangat tinggi mengingat harga minyak di pasaran masih cenderung mahal.
Karena itu, warga hanya boleh membeli maksimal 2 liter kemasan tanpa diwakili demi menghindari minyak goreng tersebut dijual lagi.
Salah satu warga Johar Baru, Windi (35) mengaku bersyukur ada operasi pasar minyak goreng karena harga komoditas tersebut masih mahal baik di pasar tradisional maupun swalayan dan minimarket.
"Sangat membantu sekali terlebih kami warga yang kurang mampu. Kita harap harga minyak bisa kembali normal lagi," kata dia.
Berdasarkan data dari situs resmi Info Pangan Jakarta, Senin, harga rata-rata minyak goreng berkisar Rp19.700 per kilogram (kg). Jika dibandingkan pada keadaan normal, harga rata-rata minyak goreng berkisar Rp11.000 sampai Rp13.000 per kg.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022