• Beranda
  • Berita
  • BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem

BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem

17 Januari 2022 16:54 WIB
BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem
Awan mendung di atas Kota Yogyakarta, Rabu (17/11/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau
masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat disertai kilat, petir, serta angin kencang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama beberapa hari ke depan.

"Waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat berdampak pada terjadinya longsor, banjir, banjir bandang, genangan, pohon tumbang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (Stamet YIA) Warjono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin.

Cuaca ekstrem tersebut, kata dia, juga berpotensi memicu peningkatan tinggi gelombang di pesisir selatan Yogyakarta.

Warjono menuturkan potensi hujan sedang-lebat diperkirakan berlangsung hingga 21 Januari 2022.

Baca juga: BMKG sebut gangguan cuaca akibatkan peningkatan curah hujan di DIY

Baca juga: BMKG: Tekanan rendah di NTT picu cuaca ekstrem di DIY


Ia menjelaskan berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer per 17 Januari 2022 pukul 12.00 WIB, Stamet YIA mengidentifikasi adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti cold surge atau seruak massa udara dingin dari Asia menuju wilayah Indonesia.

Selain itu, teridentifikasi pula aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, serta pola tekanan udara rendah yang memicu terbentuknya pumpunan angin serta adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.

"Kondisi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan potensi peningkatan curah hujan hingga cuaca ekstrem di wilayah DIY dalam periode tiga hingga lim hari ke depan," ujar dia.

Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir, serta angin kencang di wilayah DIY antara lain di Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Kalasan, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Moyudan, serta Prambanan.

Di Kabupaten Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Pengasih, Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, Kokap), Kota Yogyakarta (Umbulharjo, Kotagede, Mergangsan, Pakualaman, Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Kraton, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Tegalrejo, Jetis, Mantrijeron).

Berikutnya di Kabupaten Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Banguntapan, Piyungan, Imogiri, Dlingo, Pundong, Pandak, Bambanglipuro), dan Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin, Patuk, Playen, Paliyan, Panggang, Purwosari, Semanu, Tepus, Semanu, Rongkop, Karangmojo, Wonosari, Tanjungsari, Saptosari, Ponjong, Girisubo).*

Baca juga: Yogyakarta hadapi potensi hujan lebat selama libur panjang

Baca juga: Diterjang banjir akibat hujan, jembatan di Sanden Bantul putus

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022