Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pembangunan Kolam Retensi Andir dan empat polder dalam rangka pengendalian banjir di Bandung Selatan.kita juga telah menyelesaikan Sudetan Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung dan beberapa normalisasi anak sungai Citarum yang lainnya
"Keberhasilan Program Citarum Harum memerlukan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang telah disepakati dalam rencana aksi yang mengatur tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kementerian PUPR terus menambah kapasitas infrastruktur pengendalian banjir di Bandung sesuai amanat Presiden Joko Widodo melalui Perpres No 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Setelah Terowongan Nanjung, Sudetan (Floodway) Cisangkuy dan Kolam Retensi Cieunteung, saat ini juga telah dirampungkan pembangunan Kolam Retensi Andir dan empat polder di Kabupaten Bandung sebagai tambahan tampungan pengendali banjir untuk mengurangi risiko banjir di Kawasan Bandung Selatan.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, pembangunan kolam retensi Andir dan empat polder menjadi bagian dari proyek penanggulangan banjir Kabupaten Bandung yang sudah direncanakan.
"Selain ini, kita juga telah menyelesaikan Sudetan Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung dan beberapa normalisasi anak sungai Citarum yang lainnya," ujar Endra.
Pembangunan kolam retensi Andir dan empat polder merupakan kerja sama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi banjir musiman di wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung.
Kolam Retensi Andir dirancang dan dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen Sumber Daya Air untuk mampu menampung genangan banjir sebanyak kurang lebih 160 ribu meter kubik. Banjir yang biasa menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah nantinya bisa ditampung oleh kolam retensi, dan dipompa ke sungai setelah normal.
Kolam retensi Andir dibangun dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) 149 hektar, dilengkapi pompa 3 unit berkapasitas masing-masing 500 liter/detik.
Selain itu juga telah dibangun empat polder, yakni Polder Cipalasari-1, Polder Cipalasari-2, Polder Cijambe, dan Polder Cisangkuy.
Pembangunan kolam retensi Andir dan empat polder tersebut dilaksanakan sejak Desember 2020 dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya dan konsultan supervisi PT Raya Konsult-PT Transka Dharma Konsultan, dengan nilai kontrak konstruksi Rp141 miliar.
"Saya menekankan juga pentingnya perhatian pada aspek estetika. Untuk itu lansekap Kolam Retensi Andir harus dilengkapi dengan tanaman yang indah, rindang dan produktif, seperti pohon pulai, angsana, manggis, duren, mangga dan lain-lain," kata Endra.
Baca juga: Kementerian PUPR: Sodetan Cisangkuy akan bantu tangani banjir Bandung
Baca juga: Menteri PUPR sebut Terowongan Nanjung efektif atasi banjir
Baca juga: Kementerian PUPR bantu penanganan darurat tanggul rusak
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022