Petenis peringkat enam dunia itu bersiap menyabet gelar Grand Slam perdananya setelah memenangi Sydney Tennis Classic pekan lalu dan melewati dua pertandingan pertamanya di Melbourne Park dengan hanya kalah tujuh gim.
Hal itu sangat kontras dengan tahun lalu ketika dia berada di peringkat 70 dunia, kemudian menghabiskan 21 hari di karantina setelah tertular COVID-19 dan tersingkir pada babak pertama kualifikasi.
Baca juga: Badosa nilai karantinanya di Australia sebagai momen terburuk
"Saya sangat bangga pada diri saya sendiri," kata petenis berusia 24 tahun itu, dikutip dari Reuters.
"Bagaimanapun, satu tahun yang lalu saya dikurung di sebuah ruangan."
"Jadi berada di sini dan bermain di lapangan tengah -- karena saya, bukan karena saya bermain sebagai pemain unggulan, karena sekarang saya adalah pemain unggulan -- saya sangat senang dan bangga pada diri saya sendiri. Sangat spesial bagi saya untuk bermain di sana."
Badosa bangkit setelah awal yang buruk pada 2021 untuk memenangi dua gelar WTA pertamanya, termasuk di Indian Wells, dan mengakhiri musim dengan mencapai empat besar di Tour Finals.
Baca juga: Swiatek akhiri penampilannya di WTA Finals dengan menang atas Badosa
Badosa mengatakan dalam kondisi yang baik bahkan jika dia harus membiasakan diri menjadi yang diburu daripada menjadi pemburu sebagai unggulan 10 teratas.
"Semuanya bergulir, saya menikmatinya hari demi hari," kata petenis Spanyol yang lahir di New York dari orang tua yang bergelut di industri fashion.
"Saya tahu saya akan menghadapi pertandingan yang sulit di sini. Tidak pernah mudah bermain sebagai favorit juga, jadi ini pengalaman baru bagi saya."
"Tentu saja saya gugup, saya tidak akan berbohong. Saya mendapat tekanan. Saya mencoba menghadapinya sebaik mungkin."
Baca juga: Barty lewati babak kedua Australian Open kurang dari satu jam
Baca juga: Raducanu selamat dari ujian debut Australian Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
