Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan solusi alternatif untuk pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen jika kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu terus menunjukkan kenaikan.akan ditentukan kebijakan PTM 100 persen yang tepat
"Ya memang beberapa hari ini ada kecenderungan jumlah kasus COVID-19 di Sleman bergerak naik. Kami ada beberapa alternatif untuk kelanjutan PTM 100 persen, kalau gejala terus merebak," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya di Sleman, Rabu.
Menurut dia, Pemkab Sleman saat ini masih menunggu perkembangan dari mulai naiknya kasus COVID-19 untuk penentuan kebijakan PTM 100 persen yang tidak melanggar aturan pusat maupun daerah.
"PTM 100 persen ini pelaksanaan mengacu SKB tiga menteri dan Peraturan Gubernur DIY, jadi nanti akan ditentukan kebijakan PTM 100 persen yang tepat agar tidak bertentangan dengan aturan yang ada," katanya.
Baca juga: 10 orang kontak erat Bupati Sleman terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Aktivitas Pemkab Sleman tetap berjalan normal meski bupati isoman
Ia mengatakan, salah satu alternatif yang bisa dilakukan yakni PTM 100 persen dengan dua shift, yaitu masuk sekolah pagi dan siang hari dengan kapasitas masing-masing 50 persen.
"Kemungkinan akan ada dua shift, 50 persen masuk pagi dan 50 persen masuk siang atau sore, sehingga tetap 100 persen," katanya.
Harda berharap, kasus COVID-19 di Sleman tidak terus bertambah dan dapat kembali terkendali, meskipun dalam beberapa hari ini memang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif.
"Semoga dapat segera terkendali dan tidak sampai terjadi lonjakan kasus COVID-19," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman minta Satgas COVID-19 RT/RW diaktifkan kembali
Ia mengatakan, salah satu alternatif yang bisa dilakukan yakni PTM 100 persen dengan dua shift, yaitu masuk sekolah pagi dan siang hari dengan kapasitas masing-masing 50 persen.
"Kemungkinan akan ada dua shift, 50 persen masuk pagi dan 50 persen masuk siang atau sore, sehingga tetap 100 persen," katanya.
Harda berharap, kasus COVID-19 di Sleman tidak terus bertambah dan dapat kembali terkendali, meskipun dalam beberapa hari ini memang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif.
"Semoga dapat segera terkendali dan tidak sampai terjadi lonjakan kasus COVID-19," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman minta Satgas COVID-19 RT/RW diaktifkan kembali
Baca juga: Binda DIY genjot vaksinasi di kecamatan yang capaian vaksinasi rendah
Ia berharap agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, dan bagi masyarakat sasaran yang belum vaksinasi agar segera melakukan vaksinasi.
"Kami terus mengupayakan melakukan vaksinasi untuk anak baik dosis satu mampu dosis kedua, serta vaksinasi lanjutan atau booster bagi lansia yang merupakan kelompok rentan. Namun bila ada masyarakat umum yang belum vaksinasi, kami harapkan untuk segera vaksinasi," katanya.
Kasus COVID-19 di Sleman dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus konfirmasi positif, dimana pada Senin 24 Januari tercatat ada penambahan sebanyak sembilan kasus konfirmasi dan pada Selasa 25 Januari tercatat ada penambahan sebanyak 16 kasus.
Baca juga: Yogyakarta awali PTM 100 persen kapasitas akhir Januari
Ia berharap agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, dan bagi masyarakat sasaran yang belum vaksinasi agar segera melakukan vaksinasi.
"Kami terus mengupayakan melakukan vaksinasi untuk anak baik dosis satu mampu dosis kedua, serta vaksinasi lanjutan atau booster bagi lansia yang merupakan kelompok rentan. Namun bila ada masyarakat umum yang belum vaksinasi, kami harapkan untuk segera vaksinasi," katanya.
Kasus COVID-19 di Sleman dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus konfirmasi positif, dimana pada Senin 24 Januari tercatat ada penambahan sebanyak sembilan kasus konfirmasi dan pada Selasa 25 Januari tercatat ada penambahan sebanyak 16 kasus.
Baca juga: Yogyakarta awali PTM 100 persen kapasitas akhir Januari
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022