Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta berencana menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SMA/SMK mulai pekan depan.Pengamatan kepala sekolah saat pembelajaran maupun saat pulang dari sekolah masih banyak ditemukan kerumunan, banyak pula yang buka masker
Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman di Yogyakarta, Kamis, mengatakan revisi kebijakan PTM 100 persen itu menyusul munculnya dua siswa SMAN 8 Yogyakarta yang dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga: Legislator sebut PTM terbatas lebih sesuai untuk saat ini
"Nanti mungkin tidak 100 persen, bisa 50 persen kapasitas kelas. Senin (31/1) rencana akan kami eksekusi (revisi PTM 100 persen)," kata Suhirman.
Menurut dia, penghentian sementara PTM 100 persen tersebut masih akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama para kepala sekolah SMA/SMK di DIY.
Bukan sekadar dipicu munculnya kasus COVID-19 di SMAN 8 Yogyakarta, Suhirman menuturkan revisi PTM tersebut juga mempertimbangkan ketertiban protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah.
Baca juga: Jateng pastikan PTM 100 persen jalan meski muncul klaster sekolah
Berdasarkan laporan sebagian kepala sekolah, menurut dia, masih banyak kerumunan yang muncul di sela PTM yang berlangsung sejak 10 Januari 2022.
"Pengamatan kepala sekolah saat pembelajaran maupun saat pulang dari sekolah masih banyak ditemukan kerumunan, banyak pula yang buka masker," kata dia.
Oleh sebab itu, Suhirman mengatakan PTM 100 persen di level SMA/SMK nantinya dapat dimulai kembali berdasarkan hasil evaluasi berikutnya.
Baca juga: Wagub DKI nyatakan akan turunkan PTM 100 persen kalau level PPKM naik
Untuk menghindari penularan COVID-19, menurut dia, untuk sementara waktu PTM dapat dilaksanakan dengan kembali menggabungkan luring dan daring.
"Jadi kalau muridnya ada yang merasa tidak sehat ya sebaiknya tidak perlu diminta ke sekolah," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022