• Beranda
  • Berita
  • Tingkat kebutaan akibat katarak di Pulang Pisau Kalteng masih tinggi

Tingkat kebutaan akibat katarak di Pulang Pisau Kalteng masih tinggi

31 Januari 2022 10:17 WIB
Tingkat kebutaan akibat katarak di Pulang Pisau Kalteng masih tinggi
Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang berdialog dengan pasien dan melihat dari dekat pelaksanaan operasi katarak gratis bagi masyarakat tidak mampu di RSUD Pulang Pisau. ANTARA/Adi Waskito.

tercatat lebih dari 500 orang dan kuota dalam operasi katarak gratis yang dilaksanakan hanya untuk 100 orang sehingga diharapkan kerja sama secara berkelanjutan.

Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Pulang Pisau di Provinsi Kalimantan Tengah dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan bahwa angka kebutaan akibat katarak masih cukup tinggi dan penderita katarak tersebar merata dari sejumlah kecamatan di kabupaten setempat.

“Untuk mengurangi angka kebutaan akibat katarak ini, RSUD bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), Dinas Kesehatan, Klinik Mata Tambun Bungai dan Bank Kalteng telah melaksanakan operasi katarak gratis kepada masyarakat kurang mampu,” kata Muliyanto di Pulang Pisau, Senin.

Meski telah melaksanakan operasi katarak gratis, kata Muliyanto, kegiatan itu belum bisa melayani seluruh jumlah masyarakat penderita katarak yang ada di kabupaten setempat.

Dari data yang ada, tercatat lebih dari 500 orang. Kuota dalam operasi katarak gratis yang dilaksanakan hanya untuk 100 orang sehingga diharapkan kerja sama untuk kegiatan sosial pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu ini bisa dilaksanakan kembali secara berkelanjutan.

“Kita ketahui mata adalah jendela dunia, dan apabila kita bisa menyelamatkan mereka dari kebutaan artinya mereka bisa kembali menjadi manusia yang produktif,” terangnya.

Menurut Muliyanto, melalui kerja sama yang dibangun dengan berbagai pihak untuk operasi katarak gratis ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi masyarakat.

Biasanya, operasi mata katarak secara umum bisa menelan biaya hingga Rp15 juta, sehingga tidak semua masyarakat mampu dan hanya pasrah hidup dalam kebutaan.

Dalam operasi katarak ini, terang Muliyanto, pihaknya dibantu tim dokter yang datang dari Bandung, Banjarmasin, dan Palangka Raya. Pelaksanaannya juga didukung dengan peralatan canggih untuk menghancurkan katarak dalam waktu 10 menit dan dimasukkan lensa dengan kualitas yang memenuhi standar.

Dijelaskannya bahwa penyebaran penderita katarak ini merata, karena dengan peserta yang mendaftar untuk mengikuti operasi katarak gratis ini datang dari desa-desa di delapan kecamatan.

Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang yang langsung melihat dari dekat pelaksanaan operasi gratis katarak kepada masyarakat tidak mampu di RSUD Pulang Pisau menyambut baik kegiatan kerja sama yang dilakukan berbagai pihak untuk menekan angka kebutaan yang diakibatkan olah katarak.

“Penyakit katarak hingga sampai saat ini masih menjadi masalah, tetapi jika ditangani maka fungsi penglihatan bisa kembali normal,” papar Pujirustaty.

Selain akses kendala tenaga layanan kesehatan, jelas dia, ketidakmampuan secara ekonomi masyarakat untuk melakukan operasi juga menjadi kendala dan masalah sehingga masih ada kebutaan akibat katarak karena biaya untuk operasi tersebut tergolong mahal.

Pudjirustaty juga meminta kepada berbagai pihak lain dan juga pihak swasta bersama pemerintah setempat bisa bersama-sama untuk ikut peduli dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial.

Salah satu seperti operasi katarak gratis bertujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang tidak mampu.
Baca juga: Kemenkes: 81 persen kebutaan di Indonesia karena katarak
Baca juga: Katarak, sebagian besar disebabkan oleh proses degeneratif
Baca juga: RS Apung raih MURI sukses laksanakan operasi katarak terbanyak

 

Pewarta: Kasriadi/Adi Waskito
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022