Kota Yogyakarta mendeteksi satu kasus COVID-19 varian Omicron dari warga luar daerah, pelaku perjalanan yang masuk ke Kota Yogyakarta dan saat ini tengah menjalani isolasi.kami isolasi di shelter milik pemerintah
“Ada satu kasus, sedang kami isolasi di shelter milik pemerintah,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, konfirmasi temuan kasus dari varian Omicron tersebut diterima pada Minggu (30/1) malam dan saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat pasien tersebut.
Hingga saat ini, Heroe belum mendapat informasi lengkap mengenai kegiatan yang dilakukan pelaku perjalanan tersebut saat berada di Kota Yogyakarta.
"Kami sedang meminta informasi mengenai kegiatan selama di Yogyakarta. Kemana saja dan bertemu dengan siapa saja. Selanjutnya akan dilakukan tes COVID-19," katanya.
Baca juga: Gubernur DIY minta kabupaten/kota evaluasi kembali pelaksanaan PTM
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah 23 orang
Namun demikian, ia memastikan pasien bukan berasal dari rombongan besar yang datang ke Yogyakarta.
“Kami pun belum dapat memastikan bagaimana pasien bisa terpapar varian tersebut. Serta sudah berapa lama berada di Yogyakarta,” katanya.
Atas temuan kasus tersebut, Heroe menyebut akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di sejumlah tempat yang kerap menjadi rujukan pelaku perjalanan termasuk wisatawan.
“Hotel, restoran, kafe, tempat wisata harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga pekerja di lokasi-lokasi tersebut pun aman dari potensi penularan. Sebelumnya, juga ditemukan kasus positif dari pelaku perjalanan,” katanya.
Baca juga: Pokja Genetik UGM: Belum terdeteksi varian Omicron di DIY
Namun demikian, ia memastikan pasien bukan berasal dari rombongan besar yang datang ke Yogyakarta.
“Kami pun belum dapat memastikan bagaimana pasien bisa terpapar varian tersebut. Serta sudah berapa lama berada di Yogyakarta,” katanya.
Atas temuan kasus tersebut, Heroe menyebut akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di sejumlah tempat yang kerap menjadi rujukan pelaku perjalanan termasuk wisatawan.
“Hotel, restoran, kafe, tempat wisata harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga pekerja di lokasi-lokasi tersebut pun aman dari potensi penularan. Sebelumnya, juga ditemukan kasus positif dari pelaku perjalanan,” katanya.
Baca juga: Pokja Genetik UGM: Belum terdeteksi varian Omicron di DIY
Baca juga: Satgas COVID-19 Yogyakarta pastikan Posko PPKM Mikro tetap aktif
Selama satu pekan terakhir, temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta menunjukkan tren kenaikan dan pada Senin (31/1) terdapat tambahan 17 kasus baru dengan tiga pasien sembuh atau selesai isolasi.
Dengan demikian, total kasus aktif di Yogyakarta naik menjadi 91 kasus.
Selter isolasi yang saat ini disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta berada di Selter Bener yang memanfaatkan bangunan rusunawa.
“Rumah sakit pun sudah berkomitmen menyediakan 30 persen dari kapasitas tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 apabila ada penambahan pasien yang membutuhkan rawat inap,” kata Heroe.
Baca juga: Kemenkes: Positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia 2.980 kasus
Selama satu pekan terakhir, temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta menunjukkan tren kenaikan dan pada Senin (31/1) terdapat tambahan 17 kasus baru dengan tiga pasien sembuh atau selesai isolasi.
Dengan demikian, total kasus aktif di Yogyakarta naik menjadi 91 kasus.
Selter isolasi yang saat ini disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta berada di Selter Bener yang memanfaatkan bangunan rusunawa.
“Rumah sakit pun sudah berkomitmen menyediakan 30 persen dari kapasitas tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 apabila ada penambahan pasien yang membutuhkan rawat inap,” kata Heroe.
Baca juga: Kemenkes: Positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia 2.980 kasus
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022