Jumlah pasien COVID-19 dalam perawatan rumah sakit rujukan di Palembang, Sumatera Selatan bertambah sejak dua hari terakhir dari 64 pasien yang dirawat menjadi 80 pasien per Kamis (3/2).kepatuhan protokol kesehatan itu kuncinya
Juru bicara satuan tugas COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Jumat mengatakan, puluhan pasien tersebut berasal dari kabupaten/kota lainnya yang melakukan perawatan rujukan di rumah sakit di Palembang.
Sedangkan untuk pasien COVID-19 dari Palembang sendiri pihaknya mencatat ada sebanyak enam orang yang menjalani perawatan per Kamis (4/2).
"Palembang ada enam pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit. Selebihnya pasien rujukan dari luar Palembang," kata Yudhi yang juga Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Palembang itu.
Baca juga: Kasus COVID-19 varian Omicron belum ditemukan di Sumsel
Baca juga: Sumsel dapat tambahan 289.200 dosis CoronaVac untuk vaksinasi anak
Menurut dia, para pasien tersebut mesti menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mereka terkonfirmasi COVID-19 bergejala berat yakni ciri-cirinya seperti mengalami sesak nafas dengan frekuensi lebih dari 30 kali per menit atau saturasi oksigen di bawah 95 persen.
Melihat peningkatan kasus pasien dalam perawatan tersebut maka, setiap rumah sakit diharuskan untuk mulai melakukan persiapan penanganan pasien COVID-19. Mulai dari mempersiapkan ruang perawatan, memastikan ketersediaan oksigen sekaligus beserta obat-obatan.
Sebab dengan adanya penambahan tersebut juga berimplikasi pada jumlah keterisian tempat tidur yang saat ini sudah terisi 12 persen dari kapasitas sebanyak 643 yang disiapkan di 18 rumah sakit rujukan COVID-19 Palembang.
"Sisi lain sebenarnya hulunya ada di masyarakat itu sendiri. Penerapan kepatuhan protokol kesehatan itu kuncinya, paling tidak pakai masker dan hindari kerumunan, kemudian vaksinasi, yang sudah penuhi dua dosis, silahkan lakukan dosis ketiga sehingga imun lebih kuat dari paparan COVID-19," jelasnya.
Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Palembang bertambah jadi 65 orang
Menurut dia, para pasien tersebut mesti menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mereka terkonfirmasi COVID-19 bergejala berat yakni ciri-cirinya seperti mengalami sesak nafas dengan frekuensi lebih dari 30 kali per menit atau saturasi oksigen di bawah 95 persen.
Melihat peningkatan kasus pasien dalam perawatan tersebut maka, setiap rumah sakit diharuskan untuk mulai melakukan persiapan penanganan pasien COVID-19. Mulai dari mempersiapkan ruang perawatan, memastikan ketersediaan oksigen sekaligus beserta obat-obatan.
Sebab dengan adanya penambahan tersebut juga berimplikasi pada jumlah keterisian tempat tidur yang saat ini sudah terisi 12 persen dari kapasitas sebanyak 643 yang disiapkan di 18 rumah sakit rujukan COVID-19 Palembang.
"Sisi lain sebenarnya hulunya ada di masyarakat itu sendiri. Penerapan kepatuhan protokol kesehatan itu kuncinya, paling tidak pakai masker dan hindari kerumunan, kemudian vaksinasi, yang sudah penuhi dua dosis, silahkan lakukan dosis ketiga sehingga imun lebih kuat dari paparan COVID-19," jelasnya.
Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Palembang bertambah jadi 65 orang
Baca juga: Palembang belum bisa selenggarakan vaksinasi anak 6-11 tahun
Sementara Dirut Rumah Sakit Pusri Palembang Prof Yuwono mengatakan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Palembang pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap pasien.
Rumah Sakit Pusri menyediakan sebanyak 14 tempat tidur untuk pasien isolasi, 16 tempat tidur COVID-19 bergejala sedang-berat, dan dua tempat tidur perawatan ICU COVID-19, berikut obat-obatan dan oksigen yang sangat tercukupi.
"Ketersediaan tempat tidur sesuai aturan Kementerian Kesehatan yaitu 20 persen dari jumlah keseluruhan yang dimiliki rumah sakit," ujarnya.
Sejak Oktober tahun lalu, lanjutnya, tempat tidur untuk COVID-19 hampir nol kasus perawatan namun saat ini data terakhir per Kamis (3/2) dari jumlah tersebut sudah terisi sebanyak sebanyak satu pasien untuk perawatan ICU, dua pasien perawatan isolasi dan dua pasien perawatan COVID-19 bergejala sedang sampai berat.
Namun merujuk pada pengalaman tahun lalu, kata dia, Rumah Sakit Pusri menyediakan sebanyak 40 persen dari 133 tempat tidur mereka miliki untuk merawat pasien COVID-19.
Sehingga dengan begitu jumlah tempat tidur yang disediakan saat ini, sangat mungkin bisa ditingkatkan lagi, apabila kasus COVID-19 dalam perawatan bertambah.
"Dengan persiapan demikian InshaAllah rumah sakit siap menangani jika ada peningkatan kasus COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Pakar: Kasus COVID-19 terus meningkat tajam
Sementara Dirut Rumah Sakit Pusri Palembang Prof Yuwono mengatakan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Palembang pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap pasien.
Rumah Sakit Pusri menyediakan sebanyak 14 tempat tidur untuk pasien isolasi, 16 tempat tidur COVID-19 bergejala sedang-berat, dan dua tempat tidur perawatan ICU COVID-19, berikut obat-obatan dan oksigen yang sangat tercukupi.
"Ketersediaan tempat tidur sesuai aturan Kementerian Kesehatan yaitu 20 persen dari jumlah keseluruhan yang dimiliki rumah sakit," ujarnya.
Sejak Oktober tahun lalu, lanjutnya, tempat tidur untuk COVID-19 hampir nol kasus perawatan namun saat ini data terakhir per Kamis (3/2) dari jumlah tersebut sudah terisi sebanyak sebanyak satu pasien untuk perawatan ICU, dua pasien perawatan isolasi dan dua pasien perawatan COVID-19 bergejala sedang sampai berat.
Namun merujuk pada pengalaman tahun lalu, kata dia, Rumah Sakit Pusri menyediakan sebanyak 40 persen dari 133 tempat tidur mereka miliki untuk merawat pasien COVID-19.
Sehingga dengan begitu jumlah tempat tidur yang disediakan saat ini, sangat mungkin bisa ditingkatkan lagi, apabila kasus COVID-19 dalam perawatan bertambah.
"Dengan persiapan demikian InshaAllah rumah sakit siap menangani jika ada peningkatan kasus COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Pakar: Kasus COVID-19 terus meningkat tajam
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022