• Beranda
  • Berita
  • Peraboi: Masyarakat perlu pahami deteksi dini kanker di tubuh

Peraboi: Masyarakat perlu pahami deteksi dini kanker di tubuh

9 Februari 2022 21:16 WIB
Peraboi: Masyarakat perlu pahami deteksi dini kanker di tubuh
Tangkapan layar Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Gumelar, di Jakarta, Rabu (9/2/2022). (ANTARA/Indriani)

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), Walta Gautama SpB (K) Onk mengatakan masyarakat perlu memahami secara umum bagaimana deteksi dini kanker.

“Mulai dari kanker payudara, kanker tiroid dan jenis lainnya yang ada di kulit dan jaringan di luar tulang. Deteksi dini ini diperlukan agar bisa dilakukan penanganan segera sebelum kondisinya makin berat,” ujar Walta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan edukasi terkait kanker memang perlu intensif dilakukan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat. Selain itu, juga mendorong masyarakat, khususnya kaum perempuan untuk lebih peduli terhadap kesehatannya.

Baca juga: YKPI: Penanganan pasien kanker terlambat akibat ketakutan dan jarak RS

“Kanker payudara misalnya, 70 persen pasien yang datang ke rumah sakit telah memasuki kondisi stadium lanjut,” tambah dia.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Utara Rita M Dondokombey Tamuntuan mengaku pihaknya berupaya agar bisa memberikan akses pelayanan yang adil dan merata. Sekitar 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang.

“Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Banyak penelitian yang menyebutkan ada beberapa faktor terjadinya kanker payudara. Sejumlah faktor risiko seperti jenis kelamin, usia yang bertambah, belum pernah hamil, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, menopause, mulai menstruasi sebelum 12 tahun turut berperan," kata dia.

Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Gumelar mengatakan pihaknya terus mendorong agar masyarakat melakukan deteksi dini secara mandiri.

“Jika segera ditangani, kesempatan untuk bertahan hidup akan lebih besar. Bahkan, jika terdeteksi pada stadium awal, angka harapan hidupnya bisa mencapai 95 persen. Dengan demikian, secara tidak langsung juga akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan menekan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia,” kata Linda.

YKPI juga melakukan pelatihan periksa payudara sendiri (Sadari) di Manado yang diikuti 183 peserta yang terdiri atas Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, BKN Sulawesi Utara, serta dari berbagai daerah lainnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Deteksi dini perbesar peluang sembuh kanker payudara

Baca juga: YKPI minta kenali dan terapi tepat mudahkan penyintas hadapi kanker

“Tujuan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara dan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara,” kata Linda.

Para peserta yang mengikuti pelatihan itu dapat menyebarluaskan di lingkungannya masing-masing, baik di organisasinya maupun di masyarakat agar  peduli untuk melakukan Sadari setiap bulan.

Sehingga, apabila terasa ada benjolan segera konsultasi ke dokter untuk segera ditindaklanjuti dan diharapkan tidak ada lagi pasien kanker payudara datang dalam kondisi stadium lanjut.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022