Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Utara menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) pada sembilan sekolah karena ada 205 warga seolah tertular COVID-19 dan selanjutnya mengalihkan kegiatan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).Secara keseluruhan ada 205 orang, terdiri atas peserta didik, guru dan tenaga pendidik. Jumlah siswa atau tenaga pendidik yang paling banyak terpapar ada di Tapanuli Tengah
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Sumut Lasro Marbun, di Medan, Senin mengatakan keputusan menghentikan PTM sembilan sekolah karena ditemukan 205 orang di lingkungan sekolah terpapar COVID-19.
"Secara keseluruhan ada 205 orang, terdiri atas peserta didik, guru dan tenaga pendidik. Jumlah siswa atau tenaga pendidik yang paling banyak terpapar ada di Tapanuli Tengah," katanya tanpa menyebutkan sekolah-sekolah yang PTMnya harus dihentikan.
Pihaknya mengimbau kepada sekolah ditemukan kasus aktif COVID-19 untuk segera melaksanakan peraturan SKB empat Menteri dan Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara.
"Bagi sekolah yang ada terpapar diperintahkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Maka untuk itu, seluruh cabang dinas, seluruh sekolah melakukan monitoring yang ketat terhadap keadaan pandemi COVID-19 masing-masing satuan pendidikan SMA, SMK dan pendidikan khusus," demikian Lasro Marbun.
Baca juga: Sumut pertimbangkan penyekatan wilayah perbatasan antisipasi Omicron
Baca juga: Dinkes: Belajar tatap muka perlu kajian lebih lanjut para pakar
Baca juga: Satgas: Kasus positif COVID-19 di Sumut bertambah 955 orang
Baca juga: Dinkes: Kasus Omicron di Sumut bertambah jadi 28 orang
Pewarta: Juraidi dan Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022