Apa yang paling penting untuk direvolusi di perguruan tinggi adalah jangan selalu berpikir tentang ijazah
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan perpustakaan kampus harus dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Selain itu, perpustakaan kampus juga berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, produktif, inovatif, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan SDM berkualitas kunci menuju negara berpendapatan tinggi. Perpustakaan berkontribusi dalam membangun masyarakat berpengetahuan dalam menumbuhkan tradisi dan budaya baca.
“Saya yakin dan percaya bahwa perguruan tinggi sudah mampu mengantarkan civitas academicanya menjadi orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sampai ke jenjang sarjana hingga pascasarjana,” kata dia.
Saat ini, manusia hidup dalam kondisi teknologi yang berubah cepat. Perpustakaan juga dituntut untuk berubah mengikuti perubahan yang terjadi agar tetap bertahan. Perubahan dapat dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan teknologi dalam operasional (proses bisnis) dan pelayanan kepada masyarakat.
Pemberian akses bahan bacaan yang akurat, terkini, terlengkap, dan terpercaya melalui layanan perpustakaan digital diharapkan dapat menghasilkan SDM yang mencapai tingkatan literasi tertinggi yakni menghasilkan barang/jasa yang dapat digunakan dalam kompetensi global.
“Apa yang paling penting untuk direvolusi di perguruan tinggi adalah jangan selalu berpikir tentang ijazah, tetapi bagaimana mengantar anak-anak kita kepada kemampuan mereka terhadap lima tingkatan literasi,” kata dia.
Baca juga: Transformasi perpustakaan dukung pelaksanaan MBKM
Wakil Rektor I Universitas Islam Makassar Arfin Hamid menekankan bahwa kehadiran perpustakaan baik secara konvensional maupun digital tidak diragukan manfaatnya.
Ia mengatakan keberadaan perpustakaan dan pustakawan suatu keharusan dalam upaya mencerdaskan SDM.
“Akan tetapi, melihat situasi dan kondisi saat ini, perpustakaan digital pada era teknologi 5.0 harus melakukan berbagai perubahan, pembenahan dan penyelarasan agar dampak layanan dan kehadirannya dapat dirasakan oleh seluruh pengguna dan para pemangku kepentingan,” kata dia.
Wakil Dekan I FAH UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim mengatakan perkembangan dunia digital dan kemajuan teknologi secara tidak langsung telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia.
Baca juga: Perpustakaan kampus harus bisa diakses mahasiswa dengan mudah
Lahirnya era teknologi 5.0 berdampak pada dunia industri dan membuat tatanan sosial menjadi lebih kompleks.
Dalam hal itu, katanya, peran perpustakaan digital dan keberadaannya menjadi solusi dari perkembangan informasi yang masif.
“Dalam era teknologi 5.0, perpustakaan digital mampu memahami kebutuhan pengguna dan memberikan kemudahan akses informasi yang dibutuhkan secara relevan dan tepat sasaran,” kata dia.
Baca juga: Perpusnas luncurkan aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah
Baca juga: Perpusnas : Persoalan utama literasi terkait ketimpangan rasio buku
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022