Direktur Keuangan Danamon Muliono Tjandra mengatakan, pertumbuhan yang sehat juga dicatatkan pada kredit enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan sebesar 6,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga mencapai Rp58,2 triliun.
"Pertumbuhan tersebut didukung oleh kolaborasi yang berkesinambungan dengan MUFG, salah satu bank terbesar di dunia, dan fokus kami pada perusahaan bluechip dan BUMN," kata Muliono saat paparan kinerja yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, saldo giro dan tabungan atau CASA emiten berkode saham BDMN itu meningkat 11 persen dibandingkan 2020 menjadi Rp72,9 triliun. Rasio dana murah perseroan juga meningkat 680 basis poin menjadi 59,1 persen.
Muliono menyampaikan, dalam bidang pembiayaan otomotif, anak perusahaan Danamon, Adira Finance, mencatatkan pembiayaan sebesar Rp40 triliun pada 2021. Pembiayaan baru pada kuartal terakhir 2021 meningkat sebesar 47 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya dan 26 persen lebih tinggi dibandingkan pembiayaan baru pada kuartal ketiga.
"Danamon terus melanjutkan pengelolaan biaya operasional dengan disiplin yang tinggi dibarengi dengan investasi di area digital, marketing, dan SDM sehingga rasio biaya pendapatan menjadi 51 persen pada tahun 2021," ujar Muliono.
Ia menambahkan, perseroan juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat teliti serta penagihan dan pemulihan utang yang disiplin selama semester kedua 2021.
Dibandingkan dengan akhir 2020, pada akhir 2021 rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross membaik sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 2,7 persen.
Secara bersamaan, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan pada 2021, Danamon secara proaktif meningkatkan provisi, dengan rasio NPL coverage mencapai titik tertinggi baru sebesar 225,6 persen.
Bersama dengan Adira Finance, Danamon terus membantu nasabah yang terdampak COVID-19 melalui restrukturisasi kredit sesuai arahan yang diberikan oleh pihak regulator. Per Desember 2021, rasio pinjaman berisiko, termasuk pinjaman restrukturisasi COVID yang masih dalam batas toleransi, membaik sebesar 810 bps (yoy) menjadi 16 persen.
Di sisi lain, rasio intermediasi makroprudensial (RIM) perseoran pada posisi 86 persen dan Loan to Deposit Ratio atau LDR di 85 persen, menunjukkan tingkat likuiditas bank yang tinggi.
Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) konsolidasi Danamon tetap menjadi salah satu yang terkuat di kategorinya. Konsolidasi CAR meningkat menjadi 26,7 persen per akhir 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 25 persen.
Baca juga: Bank Danamon luncurkan fasilitas BI-Fast di aplikasi D-Bank Pro
Baca juga: BCL, NOAH, Tulus siap meriahkan Danamon New Live Experience Vol 2
Baca juga: Danamon dan Grab kolaborasi luncurkan kartu kredit
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022