"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa. Pengetahuan mengenai lokasi titik kumpul terdekat juga harus tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat untuk meminimalisir ancaman bahaya gempa bumi," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi di dua titik berbeda.
Baca juga: BPBD Cianjur lakukan pemetaan Sesar Cimandiri bersama Pemprov Jabar
Baca juga: Gempa tektonik magnitudo 5,6 Jabar tak berpotensi tsunami
Warga Jawa Barat merasakan guncangan gempa pertama di wilayah Garut dengan magnitudo (M) 2,7 pukul 01.30 WIB, dengan pusat gempa berada pada 30 km barat daya Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, dengan kedalaman 2 km.
Kemudian gempa kedua terjadi di wilayah Pangandaran dengan M 5,3 pukul 02.50 WIB, dengan pusat gempa berada pada 249 km barat daya Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, dengan kedalaman 10 km.
"Berdasarkan pemodelannya, kedua gempa tersebut tidak memicu terjadinya tsunami. Namun demikian, para warga diminta tetap waspada terhadap potensi gempa susulan," ujar Abdul.
Hingga kini Abdul melaporkan Pusdalops BNPB masih memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat guna mendapatkan informasi terkini dilokasi kejadian.*
Baca juga: 29 rumah rusak akibat gempa di Pangandaran
Baca juga: Sekda Jabar jamin penanganan gempa bumi Sukabumi berjalan cepat
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022