Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan apresiasi kepada Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umum (RS PKU) Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah atas komitmen pengelola dalam menerapkan sistem antrean daring.Penerapan sistem antrean daring ini memerlukan keterlibatan aktif fasilitas kesehatan agar bisa berjalan lancar, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan peserta JKN-KIS
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengapresiasi langkah RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang mendukung terciptanya ekosistem digital Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Penerapan sistem antrean daring ini memerlukan keterlibatan aktif fasilitas kesehatan agar bisa berjalan lancar, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan peserta JKN-KIS," katanya dalam kunjungannya ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta bersama Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan.
Selain RS PKU Muhammadiyah Surakarta, rumah sakit lainnya yang mendapat apresiasi serupa adalah RS UNS Surakarta. Sampai dengan Januari 2022, dari 2.769 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sebanyak 1.560 rumah sakit telah mengimplementasikan antrean daring yang terkoneksi dengan Mobile JKN.
Untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sebanyak 329 rumah sakit dari total 382 rumah sakit mitra BPJS Kesehatan sudah menerapkan sistem antrean daring.
Ia berharap penghargaan kepada RS PKU Muhammadiyah Surakarta dapat memacu rumah sakit lainnya untuk segera mengadopsi sistem antrean online dan giat berlomba menciptakan inovasi pelayanan berbasis teknologi informasi, mendorong kapasitas dan kompetensi SDM, hingga meningkatkan infrastruktur demi memenuhi kebutuhan peserta JKN-KIS.
“Kami telah mengembangkan beragam terobosan untuk menyederhanakan proses bisnis di tingkat rujukan. Misalnya, saat ini sebanyak 2.816 rumah sakit sudah memanfaatkan Virtual Claim (V-Claim) untuk memproses pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan," kata Ali Ghufron Mukti.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengintegrasikan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan BPJS Kesehatan dalam bentuk klaim elektronik (e-Vedika), bridging V-Claim versi 2.0, bridging antrean online versi 2.0, bridging ketersediaan tempat tidur dan jadwal operasi, hingga bridging Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Elektronik.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta Mardiatmo mengatakan sejak awal kehadiran Program JKN-KIS, dirinya sudah menyadari bahwa program tersebut berpihak untuk kesejahteraan masyarakat.
Pihaknya mendukung dan terlibat aktif untuk menyukseskan Program JKN-KIS, salah satunya melalui penerapan sistem antrean daring.
"Hal tersebut kami teguhkan dalam komitmen pelayanan bahwa RS PKU Muhammadiyah Surakarta melayani peserta JKN-KIS dengan baik, benar dan bermartabat," katanya.
Pihaknya juga terus mengembangkan sistem informasi untuk memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN-KIS dalam mendapatkan pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, baik rawat jalan maupun rawat inap.
Menurut Mardiatmo rumah sakit perlu aktif menciptakan inovasi serta mengutamakan peningkatan kepuasan peserta JKN-KIS. Hal tersebut merupakan dampak atas peningkatan mutu pelayanan.
"RS PKU Muhammadiyah Surakarta siap mendukung dan terlibat aktif dalam pengembangan inovasi berikutnya, seperti Surat Eligibilitas Peserta (SEP elektronik), klaim secara digital dan program-program lainnya," katanya.
Baca juga: Kepala BPJS Kesehatan: Peran Muhammadiyah untuk JKN-KIS sangat besar
Baca juga: BPJS Kesehatan luncurkan sistem antrean daring
Baca juga: BPJS Kesehatan lanjutkan kerja sama kepesertaan dengan Muhammadiyah
Baca juga: 329 RS Jateng dan DIY terapkan antrean daring inisiasi BPJS Kesehatan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022