• Beranda
  • Berita
  • Dinkes DKI gunakan 140 rumah sakit rawat pasien DB disertai COVID-19

Dinkes DKI gunakan 140 rumah sakit rawat pasien DB disertai COVID-19

23 Februari 2022 15:48 WIB
Dinkes DKI gunakan 140 rumah sakit rawat pasien DB disertai COVID-19
Warga sedang menunggu untuk memeriksakan kesehatan di salah satu rumah sakit di Jakarta, Selasa (15/2/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/am.

Dinas Kesehatan DKI  memastikan juga siap untuk merawat pasien DB  tanpa disertai COVID-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggunakan 140 rumah sakit rujukan untuk merawat pasien yang mengidap Demam Berdarah (DB) disertai COVID-19.

"Pasien mengalami infeksi bersamaan DB dan COVID-19, bisa tetap dirawat di rumah sakit layanan COVID-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Rabu.

Dinas Kesehatan DKI  memastikan juga siap untuk merawat pasien DB  tanpa disertai COVID-19.

Namun, Dwi tidak memberikan detail jumlah kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien DB tanpa terpapar COVID-19.

"Rumah sakit siap dengan merawat pasien DB kecuali beberapa rumah sakit yang masih full (penuh) untuk COVID-19," imbuhnya.

Hingga Minggu (20/2), rasio keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/ BOR) di 140 rumah sakit rujukan untuk perawatan dan isolasi pasien COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 55 persen atau terisi 3.859 orang dari total kapasitas mencapai 7.002 tempat tidur.

Persentase itu menurun dibandingkan pada Minggu (13/2) BOR di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta mencapai 3.964 orang atau 59 persen dari total kapasitas saat itu mencapai 6.697 tempat tidur.

Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengungkapkan angka Demam Berdarah di DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan yang mencapai 777 kasus sejak awal Januari hingga 14 Februari 2022.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu meminta agar Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat tenaga kesehatan di setiap Puskesmas karena bebannya sudah tinggi.

"Petugas puskesmas bersama kader jumantik perlu lebih aktif edukasi gabungkan dengan giat promosi prokes COVID-19. Terus, insentif kader jumantik pastikan turun tepat waktu dan dinaikan bagi yang berkinerja baik," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2).

Ia juga meminta RT dan RW untuk menggiatkan kembali kerja bakti untuk menjaga sanitasi bersih di lingkungan.
Baca juga: BOR di 140 rumah sakit rujukan di Jakarta naik menjadi 61 persen
Baca juga: BOR pasien COVID-19 di rumah sakit di Jakarta Barat capai 68 persen
Baca juga: Kasus COVID-19 di Jakpus meningkat namun keterisian rumah sakit turun

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022