• Beranda
  • Berita
  • HiPajak raih pendanaan, fokus pada kemudahan pengurusan pajak

HiPajak raih pendanaan, fokus pada kemudahan pengurusan pajak

24 Februari 2022 09:20 WIB
HiPajak raih pendanaan, fokus pada kemudahan pengurusan pajak
CEO & Founder HiPajak Tracy Tardia. (ANTARA/HiPajak)
Perusahaan rintisan (startup) HiPajak meraih pendanaan terbaru dari perusahaan Venture Capital dari Singapura 1982 Ventures. Pendanaan ini nantinya akan difokuskan dalam pengembangan produk serta fitur agar semakin menjawab kebutuhan konsumen dalam mempermudah aktivitas perpajakan.

Baca juga: Startup HiPajak menangi Alibaba Global GET Challenge 2020

"HiPajak hadir untuk simplify berbagai langkah terkait pajak penghasilan yang dapat menghemat biaya hingga 95 persen. Hanya dengan semudah chatting dan bermodalkan kemampuan Bahasa Indonesia, semua orang dapat dengan mudah mengakses layanan HiPajak bahkan bagi orang yang awam tentang pajak atau akuntansi sekalipun. Jadi urusan pajak aman dalam satu genggaman," kata CEO & Founder HiPajak Tracy Tardia, dalam keterangannya, Kamis.

Didirikan pada Januari 2020, HiPajak sudah membuktikan keunggulannya dengan berhasil meraih predikat “First Winner” sekaligus “Viewers’ Choice” dalam kompetisi internasional Alibaba Global E-Commerce Talent (GET) Challenge 2020.

Sementara itu, 1982 Ventures berfokus pada investasi awal bagi startup industri tekfin di Asia Tenggara.

Tidak sekadar menghadirkan cara yang lebih mudah untuk mengurus perpajakan, HiPajak juga memberikan akses yang cepat serta literasi pajak melalui edukasi dan sosialisasi bagi UMKM dan mahasiswa untuk meningkatkan penetrasi penerimaan pajak.

Baca juga: Ekosistem kripto, antara potensi pajak hingga perlindungan konsumen

Dalam menyediakan layanan perpajakan, HiPajak bermitra dengan BNI, Kominfo, dan beberapa pelaku usaha lainnya seperti GoJek, Midtrans, KoinWorks, serta LinkAja. Saat ini, HiPajak telah memiliki lebih dari 150.000 pengguna dan 70.000 UMKM.

Tren pengguna HiPajak memperlihatkan peningkatan pertumbuhan hingga 100 kali lipat pada rentang usia 18-24 tahun. Rentang usia ini menjadi yang tertinggi dalam menggunakan aplikasi HiPajak dan menunjukkan bahwa generasi muda khususnya Gen Z memiliki kesadaran yang tinggi dalam membayar pajak.

Melihat kebutuhan ini, HiPajak ingin menjadi asisten terpercaya bagi para generasi muda yang memiliki profesi non konvensional dalam mengurus proses perpajakan.

Kehadiran HiPajak mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi dan menyelesaikan urusan perpajakan dengan biaya yang terjangkau serta hemat waktu.

Baca juga: Google akan perketat pajak aplikasi untuk pengembang

Untuk mendukung kemudahan tersebut, aplikasi HiPajak dilengkapi dengan 5 fitur utama dalam mengurus proses pajak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Fitur-fitur tersebut terdiri dari fitur Rekomendasi Pajak, Catat & Hitung Pajak, Bayar Pajak, Lapor Pajak, Konsultasi Pajak (Curhat Pajak), serta Pembuatan NPWP.

"Dengan penggunaan teknologi digital yang semakin maju, HiPajak berkomitmen untuk menciptakan administrasi pajak yang mudah, andal, dan terintegrasi," kata CTO & Co-Founder HiPajak Sukmanagara.

Tidak hanya menawarkan kemudahan, HiPajak berkomitmen dalam mengedepankan keamanan data privasi pengguna dengan menggunakan sistem proteksi yang berlapis dan teruji.

HiPajak juga diawasi dan terhubung secara langsung dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dalam penerimaan dana pengguna, HiPajak telah bekerjasama dengan BNI.


Baca juga: Perusahaan aplikasi taksi online wajib bajar pajak

Baca juga: Aplikasi pembayaran zakat terhubung aplikasi perpajakan

Baca juga: Ditjen Pajak luncurkan aplikasi android "e-filing"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022