Saham-saham Australia ditutup anjlok sekitar tiga persen pada Kamis, mencatat hari terburuk mereka dalam hampir satu setengah tahun, karena ketegangan geopolitik meningkat setelah pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatan Ukraina, menurut para pejabat dan laporan media.para penambang memimpin penurunan pada indeks acuan, jatuh sebanyak 5,2 persen dalam kemerosotan intraday terburuk dalam lima bulan...
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia berakhir turun tajam 2,99 persen atau 215,10 poin menjadi 6.990,60 poin, dengan penurunannya menandai sesi terburuknya sejak 4 September 2020. Indeks acuan juga berada di jalur untuk kerugian mingguan pertama bulan ini.
Pasar global jatuh setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia telah mengizinkan operasi militer khusus di Ukraina timur.
Baca juga: Saham Australia berakhir menguat, kebuntuan Rusia-Ukraina dalam fokus
Kembali pasar domestik, para penambang memimpin penurunan pada indeks acuan, jatuh sebanyak 5,2 persen dalam kemerosotan intraday terburuk dalam lima bulan. Saham kelas berat sektor tambang BHP Group anjlok 6,9 persen dan Rio Tinto tergelincir 3,8 persen.
Bank "Empat Besar" merosot 2,1 persen hingga 3,4 persen untuk menyebabkan saham keuangan jatuh 2,8 persen.
Saham sektor energi tergelincir 1,8 persen, dengan Woodside Petroleum dan Santos masing-masing melemah 2,7 persen dan 0,4 persen.
Saham teknologi juga terpuruk 6,4 persen mencatat persentase kerugian terbesar di antara sub-indeks.
"Ketika pasar turun ke level yang curam, banyak margin call mendorong investor untuk memasukkan sejumlah uang tunai atau menjual beberapa saham untuk mendapatkan penyangga mereka," kata Brad Smoling, direktur pelaksana Smoling Stockbroking.
Baca juga: Saham merosot, harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel
Penjualan paksa margin call seperti itu, kata Smoling, cenderung berlangsung beberapa saat sebelum pasar stabil. "Kecuali kita mulai melihat indeks berjangka Dow benar-benar positif, kita bisa mengalami lebih banyak aksi jual," tambahnya.
Saham emas adalah satu-satunya pemenang, melonjak 4,3 persen setelah harga emas melambung ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru tergelincir 3,3 persen menjadi berakhir pada 11.732,55 poin, terendah sejak September 2020.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022