Panglima TNI Andika Perkasa terpapar COVID-19

1 Maret 2022 13:17 WIB
Panglima TNI Andika Perkasa terpapar COVID-19
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono (bawah kiri) yang mewakili Panglima TNI, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (bawah kanan) dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (ketiga kiri) berjalan menuju lokasi Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2022). Kegiatan tersebut mengambil tema TNI-Polri Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terpapar COVID-19 sehingga tidak dapat menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan TNI dan POLRI Tahun 2022.

"Yang saya hormati panglima TNI, yang pagi hari ini diwakili oleh Kepala Staf Angkatan Laut karena beliau baru terkena COVID-19," kata Presiden Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa.

Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut dalam acara pembukaan Rapat Pimpinan TNI dan POLRI Tahun 2022 secara "hybrid" di Jakarta Timur.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subiatno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tentara dan polisi tidak bisa ikut dalam demokrasi
Baca juga: Presiden Jokowi: 8 dari 9 fraksi DPR setuju pemindahan IKN
Baca juga: Presiden: SDM bertalenta digital harus diundang kembali ke Tanah Air


Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan pejabat terkait lainnya.

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi meminta agar jajaran TNI dan Polri menegakkan kedisiplinan nasional, termasuk terhadap anggota keluarga TNI/Polri.

"Ini bukan hanya bapak ibu yang bekerja, tapi yang di rumah juga sama. Hati-hati ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinnya harus sama. tidak bisa ibu-ibu manggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain, manggil penceramah semaunya atas nama demokrasi," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa anggota TNI dan Polri termasuk keluarganya harus bertindak sesuai dengan koordinasi kesatuan masing-masing.

"Makro mikro harus kita urus juga, Tahu-tahu undang penceramah radikal, nah hati-hati. Juga hal kecil-kecil tapi harus mulai didisiplinkan, di wa (whatsapp) grup. Saya lihat di wa grup, kalau di kalangan sendiri boleh, hati-hati. Kalau dibolehkan dan kalau diterus-teruskan hati-hati," tambah Presiden Jokowi.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022