• Beranda
  • Berita
  • BKSDA Bengkulu pasang kamera trap untuk cek buaya ganas

BKSDA Bengkulu pasang kamera trap untuk cek buaya ganas

4 Maret 2022 22:18 WIB
BKSDA Bengkulu pasang kamera trap untuk cek buaya ganas
Sejumlah warga Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko sedang mencari warga yang hilang akibat diserang buaya di Sungai Selagan, Senin (21/2/2022) ANTARA/HO-Istimewa.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan memasang kamera trap dekat area Sungai Selagan guna mengecek buaya ganas yang memangsa warga Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko.

"Kami telah berkoordinasi dengan BKSDA dan mereka akan memasang kamera jebak untuk mengecek buaya yang ganas dan tidak ganas di Sungai Selagan," kata Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko Yandaryat di Mukomuko, Jumat.
 
Ia mengatakan BKSDA memasang kamera jebak, karena mereka tidak tahu buaya yang telah memangsa Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.

Baca juga: Seorang warga Mukomuko yang dimangsa buaya ditemukan meninggal
 
Menurutnya, pihak BKSDA memasang kamera trap ini untuk mendapatkan data buaya yang agresif dan tidak agresif di Sungai Selagan. "Kalau sekarang ini kita belum tahu buaya yang menyerang warga hingga meninggal dunia di Sungai Selagan. Tetapi, biasanya sifat buaya yang telah menyerang warga akan mengulanginya," ujarnya.
 
Selain itu, katanya, BKSDA akan menurunkan tim untuk melakukan observasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.
 
Tim dari BKSDA tersebut, selain melakukan observasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga, termasuk mengidentifikasi buaya yang menyerang warga tersebut.
 
Ia mengatakan berdasarkan keterangan dari warga di wilayah ini ada sekitar 15 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan.
 
Ia menjelaskan seperti sungai di wilayah ini menjadi habitat buaya dan kemungkinan selama ini mereka punya zona kekuasaan dan kebetulan masyarakat melakukan aktivitas di wilayah kekuasaannya, sehingga buaya terganggu dan menjadi aktif.

Baca juga: Sungai Gegas Bengkulu diusulkan jadi wisata penangkaran buaya

Baca juga: BKSDA observasi di lokasi buaya menyerang warga Mukomuko
 
Selain itu, katanya, buaya yang berada di muara dan air asin lebih ganas dari buaya di air tawar.
 
Untuk sementara, ia menyarankan agar masyarakat menahan diri dulu. Kalau mereka melakukan aktivitas mengangkat sawit dengan cara yang aman, yakni isi perahu jangan terlalu banyak supaya jangan dimangsa buaya saat mereka berdekatan dengan buaya.
 
Kalau aktivitas menyelam jika tidak aman jangan dilakukan, termasuk jangan dulu memancing dan mandi di sungai sampai tim dari BKSDA turun.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022