• Beranda
  • Berita
  • Mengintip kamar atlet esport pelatnas SEA Games Vietnam

Mengintip kamar atlet esport pelatnas SEA Games Vietnam

7 Maret 2022 21:43 WIB
Mengintip kamar atlet esport pelatnas SEA Games Vietnam
Atlet Free Fire, Mochamad Hasrul EJP (kiri) bersama rekan satu timnya Nur Ivaldi Fajar sedang bersantai dalam kamar saat istirahat pelatnas di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) telah melaksanakan pemusatan pelatihan nasional atau pelatnas sejak 1 Maret untuk 128 atlet, yang telah tersaring melalui sejumlah jalur, guna melakukan persiapan menjelang SEA Games yang akan digelar di Hanoi, Vietnam, pada Mei mendatang.

Pelatnas terpusat di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor. Lokasi tersebut dipilih karena privat, jauh dari keramaian, namun dekat dengan Jakarta.

Jeep Station Indonesia juga memiliki fasilitas lengkap, mulai dari fasilitas olahraga, ruang serbaguna, ruang latihan, internet, area terbuka dan outbound, makanan minuman bisa menyesuaikan, serta jumlah kamar yang sangat banyak.

Baca juga: Performa makin baik, Wild Rift putri optimistis bawa medali SEA Games

Atlet Free Fire, Mochamad Hasrul EJP, mengaku menikmati fasilitas yang diberikan oleh PB ESI. Kamar yang cukup luas yang dihuni oleh empat orang, dilengkapi dengan kamar mandi dalam, membuat punggawa Dewa United yang lolos melalui jalur Kejuaraan Nasional (Kejurnas) itu merasa nyaman.

Tidak hanya itu, program yang diberikan dalam pelatnas juga dirasa baik untuk perkembangan para atlet.
Suasana kamar atlet pelatnas esport di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3/2022). Satu kamar berisikan empat orang, lengkap dengan empat tempat tidur single atau dua queen bed. (ANTARA/Arindra Meodia)
 
Kamar mandi yang melengkapi fasilitas kamar atlet pelatnas esport di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)



Setiap harinya, Hasrul menceritakan, aktivitasnya dimulai dengan olahraga pagi pada pukul 07.00 WIB. Kemudian, kegiatan dilanjutkan pada pukul 10.00 WIB dengan latihan basic, seperti pembagian role squad.

Tepat pukul 12.00 WIB, latihan disudahi untuk selanjutnya waktu istirahat. Hasrul mengatakan para atlet diberikan waktu break makan siang, sholat dan istirahat hingga pukul 14.00 WIB. Kegiatan kembali dilanjutkan di Game House untuk latihan hingga sekitar pukul 16.00-17.00 WIB.

Pada pukul 19.00 WIB kegiatan berlanjut dengan makan malam yang kemudian dilanjutkan dengan latih tanding secara streaming melawan negara lain.

Baca juga: Menpora semangati 128 atlet esport pelatnas SEA Games Vietnam

"Lebih disipilin kita di sini, yang biasanya kita waktunya terlalu over untuk main game, kalau di sini kita diatur waktunya. Fokus buat main game kapan, buat istirahat kapan," kata Hasrul kepada Antara saat ditemui di pelatnas esport, Bogor, Senin.

Selain program dan fasilitas, para atlet juga dibekali dengan nutrisi yang baik juga diperhatikan dalam segi psikologis untuk menjaga mentalitas pemain.

"Itu penting, jadi terkontrol yang biasanya kita enggak terlalu mikirin, tapi ternyata ada bagusnya juga buat kesehatan kita sendiri," ujar Hasrul.
Suasana area tempat tinggal para atlet pelatnas esport di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)
 
Atlet Free Fire, Mochamad Hasrul EJP (kiri) bersama rekan satu timnya Nur Ivaldi Fajar sedang bersantai dalam kamar saat istirahat pelatnas di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)


Seleksi atlet pelatnas melibatkan empat jalur seleksi, yaitu jalur PON Papua, jalur undangan, jalur Kejurnas, serta pilihan pelatih.

Program Pelatnas akan dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama akan berlangsung 1-10 Maret 2022. Fokus Pelatnas tahap pertama adalah untuk melatih dan menyeleksi seluruh anggota kontingen SEA Games 2022.

Dalam pelatnas, pelatih diberi kewenangan untuk membentuk ulang formasi tim dengan berbagai pertimbangan, termasuk karakter para pemain. Hasrul, yang telah tiga tahun menjadi pemain esport profesional, mendapatkan partner baru yang bukan berasal dari klubnya.

Menurut atlet asli Bandung berusia 24 tahun itu, pembentukan tim secara dadakan tersebut bukan menjadi isu dalam bermain, meski memang perlu waktu untuk beradaptasi dengan tim baru.

"Optimistis aja sih yang penting kitanya menunjukkan yang terbaik. Target pasti bawa emas buat Indonesia, kita ingin membanggakan negara kita, toh kita menjalani apa yang kita sukai, hobi kita sendiri, jadi percaya diri saja sih sama yang sudah kita lakukan," ujar Hasrul, menambahkan bahwa dalam Free Fire dia melihat Indonesia adalah saingan terberat bagi negara-negara Asia Tenggara.
Atlet Free Fire, Nur Ivaldi Fajar, sedang bersantai di luar kamar saat istirahat pelatnas di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)


Optimisme yang sama juga dimiliki oleh teman satu tim Hasrul dari klub esport yang berbeda, Nur Ivaldi Fajar atau yang dikenal dengan nama RRQ Jars.

"Aku sih pengen bawa pulang emas dari Vietnam," kata Jars, yang mengantisipasi kekuatan tuan rumah dalam pertandingan pesta olahraga Asia Tenggara itu.

Sebanyak 128 atlet yang terseleksi pada tahap satu, dikerucutkan lagi untuk selanjutnya mengikuti pelatnas tahap kedua.

Adapun Pelatnas tahap kedua akan dilaksanakan dari 11 Maret hingga 30 April 2022 dan akan berfokus pada pelatihan para atlet yang dinyatakan terpilih untuk diberangkatkan ke SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam.

Baca juga: PBESI ingin esport berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional

Atlet yang akan diberangkatkan nantinya berjumlah 66 orang untuk seluruh kategori pertandingan, sehingga total kontingen untuk SEA Games 2022 nanti adalah 76 orang termasuk dengan pelatih.

"66 atlet yang kita cari itu pasti terdiri dari attitude, mental, dan pasti skill," ujar Manajer timnas Erlangga Putra.

Erlangga mengatakan psikotes sudah berjalan pada tahap satu, sebagai salah satu bagian dari skoring card. Berkaca pada SEA Games 2019 Filipina, saat tim Indonesia hanya mampu menyumbang dua perak, tahap kedua akan berfokus pada pelatihan psikologis mental.

"Attitude yang paling penting itu adalah mental mereka, jadi mental mereka itu siap ga dipanggil oleh negara, itu yang harus kita tanamkan. Bahwa ketika negara memanggil kamu harus 100 persen untuk negara all out," kata Erlangga, yang asisten pelatih saat SEA Games 2019 Filipina.

"Mental dan fisik itu penting karena ketika kita di Filipina kemarin itu dikuras habis fisiknya, jadi ketika kita kecapekan, mental kita berpengaruh, karena mental kita berpengaruh segala macam akhirnya menjadi tidak maksimal," ujarnya menambahkan.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022