Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur melakukan uji coba penggunaan eco lindi yakni cairan penghilang bau limbah hewan ternak di dua rumah potong hewan di Kecamatan Krian, Sidoarjo.setelah disemprot cairan eco lindi baunya jadi netral
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) merespons temuan Rania Nura Andindhita, warga Prasung, Buduran Sidoarjo yang juga mahasiswi UGM Yogyakarta itu dengan cara mengujicobakan eco lindi untuk mengatasi bau limbah hewan ternak milik warga.
"Pemkab Sidoarjo sering menerima keluhan terkait keberadaan hewan ternak yang menimbulkan bau. Ini nanti akan kami coba tangani dengan eco lindi, formula penetral bau temuan dari warga Sidoarjo sendiri," kata Gus Muhdlor sapaan akrabnya, Rabu.
Ia meminta, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan melakukan uji coba mengatasi bau limbah dari hewan ternak sapi dan lambing serta bau dari limbah industri kecil lainnya yang selama ini menjadi masalah di masyarakat.
"Temuan formula penetral bau sampah atau eco lindi selain untuk menghilangkan bau sampah, bisa dicoba menghilangkan bau limbah hewan ternak," kata Gus Muhdlor.
Baca juga: Guru Besar IPB kembangkan inovasi olah sampah tanpa bau BakPo SABDO
Baca juga: Bekasi siapkan Rp450 juta untuk kompensasi bau sampah
Selama ini, lanjut Gus Muhdlor usaha peternakan dan industri kecil lainnya seperti produksi kulit, usaha rumah potong hewan dan usaha peternakan sapi dan kambing sering dikomplain oleh warga karena, menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu warga sekitar.
"Bila dari uji coba pemanfaatan eco lindi hasilnya sesuai harapan, bisa menetralkan bau limbah peternakan maka ini akan menjadi solusi bagi para peternak dan pelaku industri kecil lainnya yang selama ini kesulitan mencari formula penghilang bau," kata Gus Muhdlor.
DLHK Sidoarjo sebelumnya sudah memakai cairan eco lindi untuk mengatasi bau sampah di kendaraan pengangkut sampah, karena selama ini, kendaraan pengangkut sampah milik DLHK itu cukup mengganggu pengendara jalan karena bau.
"Sekarang sudah jauh berkurang, itu setelah disemprot cairan eco lindi baunya jadi netral," kata M. Bahrul Amig Kepala DLHK Sidoarjo.
Baca juga: Pemkab Sidoarjo operasikan sanitary landfill awal tahun
Selama ini, lanjut Gus Muhdlor usaha peternakan dan industri kecil lainnya seperti produksi kulit, usaha rumah potong hewan dan usaha peternakan sapi dan kambing sering dikomplain oleh warga karena, menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu warga sekitar.
"Bila dari uji coba pemanfaatan eco lindi hasilnya sesuai harapan, bisa menetralkan bau limbah peternakan maka ini akan menjadi solusi bagi para peternak dan pelaku industri kecil lainnya yang selama ini kesulitan mencari formula penghilang bau," kata Gus Muhdlor.
DLHK Sidoarjo sebelumnya sudah memakai cairan eco lindi untuk mengatasi bau sampah di kendaraan pengangkut sampah, karena selama ini, kendaraan pengangkut sampah milik DLHK itu cukup mengganggu pengendara jalan karena bau.
"Sekarang sudah jauh berkurang, itu setelah disemprot cairan eco lindi baunya jadi netral," kata M. Bahrul Amig Kepala DLHK Sidoarjo.
Baca juga: Pemkab Sidoarjo operasikan sanitary landfill awal tahun
Baca juga: KLHK masih teliti kandungan dioksin pada telur di Sidoarjo
Atas perintah Bupati Sidoarjo, cairan eco lindi akhirnya diujicobakan di rumah potong hewan di Desa Tropodo dan Desa Katerungan Kecamatan Krian.
Amig menyampaikan, uji coba ini baru pertama dilakukan untuk menghilangkan bau limbah hewan ternak.
"Nanti akan kita lihat perubahannya setelah disemprot eco lindi. Kepala desa sudah kami minta untuk monitor perkembangannya," katanya.
Baca juga: Sidoarjo ingin tiap desa punya tempat pengelolaan sampah terpadu
Atas perintah Bupati Sidoarjo, cairan eco lindi akhirnya diujicobakan di rumah potong hewan di Desa Tropodo dan Desa Katerungan Kecamatan Krian.
Amig menyampaikan, uji coba ini baru pertama dilakukan untuk menghilangkan bau limbah hewan ternak.
"Nanti akan kita lihat perubahannya setelah disemprot eco lindi. Kepala desa sudah kami minta untuk monitor perkembangannya," katanya.
Baca juga: Sidoarjo ingin tiap desa punya tempat pengelolaan sampah terpadu
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022