“Pertemuan ini akan kita gunakan untuk melanjutkan progres keenam agenda IWG yang dituangkan dalam rencana kerja dan komunike bulan Februari,” kata Co-chair IWG Presidensi G20 Indonesia Brahmantio Isdijoso di Jakarta, Jumat.
IWG tahun ini juga berusaha meningkatkan inklusi sosial dan mengatasi kesenjangan daerah serta meningkatkan investasi pada infrastruktur digital dan InfraTech, sekaligus memajukan infrastruktur yang transformatif pascapandemi COVID-19.
Selain itu IWG 2022 turut melanjutkan pembahasan topik Presidensi sebelumnya atau legacy agenda yaitu pengembangan indikator Quality Infrastructure Investment (QII) dan penyempurnaan tata kelola Global Infrastructure Hub (GIHub).
Di pertemuan IWG pada Januari 2022, co-chairs dan Presidensi telah mendapatkan masukan dari negara anggota serta lembaga internasional mengenai agenda infrastruktur G20 dan deliverables yang akan dicapai selama setahun ke depan.
Baca juga: Pertemuan Kelompok Kerja Infrastruktur G20 dorong pemulihan global
Sementara pertemuan kedua yang berlangsung pada Kamis (17/3) IWG fokus pada perkembangan penyelesaian deliverables atau hasil kerja yang ditargetkan sesuai rencana kerja Presidensi.
Dalam pertemuan kedua IWG, Presidensi Indonesia bersama co-chairs dari Australia dan Brazil kembali berkolaborasi dengan GI Hub OECD, GIF, World Bank, ADB, IFC dan AIIB sekaligus menyampaikan update proses penyelesaian deliverables.
Deliverables itu di antaranya terkait indikator QII dan InfraTracker 2.0 tool untuk membantu membangun strategi dan rencana infrastruktur jangka panjang serta kerangka kebijakan untuk mendorong infrastruktur berkelanjutan, inklusif dan digital.
Pembaharuan tersebut dilakukan agar negara anggota dapat memberikan masukan kepada konsep deliverables yang dibangun dan akan dibahas pada pertemuan IWG selanjutnya pada 9 sampai 10 Juni 2022.
Baca juga: RI dorong kerja sama pembiayaan infrastruktur dan berkelanjutan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022