• Beranda
  • Berita
  • Kemenag Sulteng sebut daftar tunggu haji mencapai sekitar 41.000 orang

Kemenag Sulteng sebut daftar tunggu haji mencapai sekitar 41.000 orang

21 Maret 2022 21:47 WIB
Kemenag Sulteng sebut daftar tunggu haji mencapai sekitar 41.000 orang
Ilustrasi - Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama melambaikan tangannya saat menuju ke pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (7/7/2019). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww/pri.

Tercatat kurang lebih 41 ribu calon jamaah haji asal Sulteng masih antre dalam daftar tunggu.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan daftar tunggu calon jamaah haji ditambah dua tahun terakhir tidak ada pemberangkatan jamaah haji akibat dampak pandemi COVID-19, mencapai sekitar 41.000 orang.
 
"Tercatat kurang lebih 41 ribu calon jamaah haji asal Sulteng masih antre dalam daftar tunggu. Estimasi setiap tahun kurang lebih 2.000 jamaah yang harus diberangkatkan," kata Kepala Kantor Kemenag Sulteng Ulyas Taha saat meresmikan Gedung Layanan Haji dan Umrah Terpadu di Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Senin.
 
Ia menjelaskan 41 ribu CJH yang masuk dalam daftar tunggu 10 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2012 hingga 2021 karena berbagai persoalan teknis, satu di antaranya dampak pandemi.

Baca juga: Kemenag Sulteng luncurkan Al Quran tulisan tangan 400 santri
 
CJH yang menunggu 10 tahun, terpaksa 12 tahun baru bisa diberangkatkan menunaikan rukun Islam kelima di Arab Saudi karena terjadi penundaan dua tahun.
 
Rencananya, musim haji tahun 2022 otoritas Arab Saudi membuka kesempatan pemberangkatan bagi jamaah Indonesia. Atas rencana itu, Direktorat Haji Kemenag melakukan pertemuan dengan Kanwil di seluruh daerah di Tanah Air membahas langkah-langkah selanjutnya.
 
Guna memantapkan perencanaan, pemerintah masih menunggu skenario Pemerintah Arab Saudi apakah memberikan kesempatan untuk keberangkatan jamaah 100 persen atau dilakukan pembatasan.

Baca juga: Kemenag Sulteng berlakukan pelunasan BPIH melalui non-teller

​​​​​​"Kami masih menunggu informasi lebih lanjut. Termasuk informasi kuota haji nasional ditetapkan pemerintah dan jatah CJH yang diberikan kepada Sulteng," ucap Ulyas.
Menurutnya, jika nanti kebijakan pemerintah menetapkan kuota daerah berdasarkan skenario otoritas Arab Saudi dengan perhitungan terburuk dilakukan pembatasan maka Kanwil tetap menjalankan kebijakan itu.

​​​​​​Paling tidak, lanjutnya, pemerintah memberikan kepercayaan kepada umat bahwa pemberangkatan menunaikan ibadah haji terlaksana tahun ini.

Baca juga: Menag sebut Arab Saudi buka pelaksanaan ibadah haji tahun ini
 
Meskipun dua tahun tertunda pemberangkatan, Kemenag tetap membuka layanan haji, seperti kegiatan manasik, termasuk pendaftaran CJH baru.
 
"Kami berharap tahun ini tidak ada lagi penundaan keberangkatan, supaya umat merasa puas, terutama mereka yang telah terjadwal," demikian Ulyas.

Baca juga: Kemenag rilis aplikasi HajiPintar untuk daftar haji secara daring

Baca juga: Kemenag usul biaya haji jadi Rp42 juta

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022