Teknologi informasi dan komunikasi memang tak serta merta diciptakan untuk menjawab SDGs namun banyak inovasi di dalamnya bisa memberikan solusi dan ciptakan produktivitas yang nantinya akan berkontribusi untuk mencapai SDGs
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Ia mencontohkan Estonia yang menciptakan platform digital terintegrasi sehingga 99 persen penduduknya memiliki kartu identitas dengan 70 persen di antaranya digunakan secara berkala.
E-government di Estonia pun menjadi salah satu platform terbaik dengan 99 persen layanan pemerintahan tersedia secara daring. Sebanyak 1,3 miliar pelayanan dilakukan setiap tahun.
"Estonia menjadi pelopor blockchain yang mampu menjamin 100 persen keamanan data serta 3 juta jam kerja berhasil dihemat dengan platform digital terintegrasi ini," katanya.
Teknologi informasi dan komunikasi di bidang geospasial juga memungkinkan penanganan kenaikan air laut dan cuaca ekstrim yang lebih baik untuk negara berkembang dan wilayah di pulau-pulau kecil.
Sebagai contoh, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) menggunakan drone untuk memetakan risiko bencana di Maladewa.
"Kemudian, di Peru, data spasial yang terkoneksi dengan komputasi awan digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana meningkatkan pengelolaan hutan antara kelompok adat dan pemerintah serta membantu pemerintah memetakan rencana pemulihan hujan," katanya.
Baca juga: Inovasi teknologi perlu diimbangi dengan edukasi pada masyarakat
Baca juga: Kominfo: Investasi Rp32,1 triliun untuk maksimalkan pengembangan TIK
Baca juga: Transformasi digital jadikan sektor TIK semakin berkembang
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022