Baca juga: Presidensi G20 menjadi ajang kembangkan 5G di banyak sektor
"Pada tahun 2021, kami telah membantu memperluas jangkauan 4G ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Kami telah membantu menghubungkan lebih banyak orang ke internet," kata Guo Ping saat konferensi pers Huawei 2021 Annual Report secara virtual, Senin (28/3).
Guo Ping menambahkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Huawei akan menginvestasikan 50 juta dolar AS atau sekitar Rp718 miliar untuk mengembangkan sebanyak 500 ribu talenta digital melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan talenta di kawasan Asia Pasifik.
Di Indonesia sendiri, lanjut Guo Ping, Huawei akan mengembangkan 100 ribu talenta dan seribu instruktur TIK dalam lima tahun ke depan.
"Dalam dua tahun terakhir, kami telah mencapai lebih setengah dari tujuan kami melalui kemitraan pelatihan seperti ASEAN Academy,” imbuhnya.
Sementara itu, CEO of Huawei Indonesia Jacky Chen melalui keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk mendukung Indonesia dalam mencapai visi nasional dalam digitalisasi.
"Pendidikan talenta TIK merupakan salah satu faktor utama. Kami akan menggunakan keahlian kami dalam teknologi terdepan untuk mengembangkan ekosistem lokal berteknologi tinggi menuju Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital dan hijau," ujarnya.
Momentum transformasi digital di Asia Tenggara memang sangat kuat, kata Guo Ping. Menurut Laporan Ekonomi Digital Asia Tenggara 2021, nilai pasar ekonomi digital diperkirakan akan mencapai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp14 ribu triliun pada tahun 2030.
"Melalui investasi dan inovasi berkelanjutan dalam konektivitas, komputasi, dan perangkat, Huawei akan membantu negara-negara Asia Tenggara memanfaatkan peluang pengembangan industri digital dengan memanfaatkan teknologi seperti 5G, AI, dan komputasi awan. Huawei berpedoman pada prinsip 'di Asia Pasifik, untuk Asia Pasifik' dan mendukung Asia Pasifik sebagai kontributor utama untuk mewujudkan visi digitalnya," katanya.
“Sementara, Indonesia merupakan ekonomi digital terbesar di kawasan ASEAN. Saya sangat terkesan dan mengapresiasi bahwa tahun lalu Pak Luhut (Binsar Panjaitan), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia mengunjungi Kantor Pusat Huawei. Kami berdiskusi secara mendalam peluang infrastruktur TIK, transformasi digital, jaringan 5G, Cloud dan pembangunan Ibu Kota Negara baru. Indonesia memiliki potensi unik untuk pengembangan industri teknologi tinggi," jelas Guo.
Guo menambahkan, Huawei akan mendukung penuh pembangunan infrastruktur TIK dan transformasi digital Indonesia, khususnya infrastruktur 5G dan cloud, serta kota pintar di ibukota baru. Pada tahun 2021, Huawei juga menyediakan jaringan 4G pertama untuk satu juta penduduk desa di wilayah terpencil Papua Barat. Huawei juga terus memupuk talenta digital untuk kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: Pendapatan Huawei di 2021 capai Rp1.400 triliun
Baca juga: Kenya dan Huawei tandatangani perjanjian tingkatkan kapasitas ICT
Baca juga: Huawei: 5G menambah nilai dan manfaat baru bagi masyarakat
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022