Menurutnya, Presidensi G20 tahun ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong legasi melalui kesepakatan-kesepakatan di meja perundingan.
"Melalui pertemuan-pertemuan ini, kami berharap dapat menghasilkan hasil yang substantif terkait dengan kemajuan kolaboratif untuk transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," kata Johnny di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Ia mengatakan pertemuan DEWG menjadi batu loncatan dalam transformasi digital di dalam negeri karena sejalan dengan tujuan Indonesia dalam melakukan transformasi digital.
"Melalui DEWG G20, Indonesia menjembatani negara berkembang dan negara maju untuk saling berbagi pengalaman. Sehingga ada pemahaman bersama yang dapat menjadi rujukan bersama di tingkat global," ujarnya.
Menurut Kominfo, pemerintah Indonesia terus mendorong akselerasi transformasi digital guna memperkuat momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19.
Transformasi digital diharapkan dapat menutup kesenjangan digital (digital divide), baik dari segi akses konektivitas, kecakapan digital masyarakat, maupun utilisasi data lintas batas.
Selain itu, transformasi digital juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi bangsa di tengah maupun setelah pandemi COVID-19.
Baca juga: Menkominfo buka pertemuan pertama DEWG
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan Indonesia menargetkan pemulihan yang tangguh melalui pembahasan isu digital dalam forum kerja sama multilateral 19 negara utama dan Uni Eropa itu melalui tiga isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia.
"Kementerian Kominfo mengarahkan agenda DEWG untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Melalui pemanfaatan teknologi digital Indonesia dan dunia dapat pulih bersama, bangkit lebih tangguh," kata Mira yang menjabat Chair DEWG.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM Dedy Permadi menyebutkan bahwa rangkaian kegiatan DEWG akan berlangsung dalam empat putaran perundingan pada level kelompok kerja (working group).
Menurut Kominfo, pembahasan dalam DEWG diharapkan dapat mencapai pemahaman bersama mengenai lingkungan digital yang aman, terlindungi, dan terhubung, sekaligus memitigasi tantangan dan risiko digitalisasi.
"DEWG mendapat mandat untuk membahas pemanfaatan teknologi digital agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif," kata Dedy yang menjabat Alternate Chair DEWG.
Dalam pertemuan pertama DEWG yang digelar di Lombok pada Selasa dan Rabu (30/3), Kementerian Kominfo memimpin pertemuan yang menghadirkan delegasi G20, National Knowledge Partner, dan Global Knowledge Partner untuk membahas mengenai isu prioritas dalam bidang digital ekonomi.
Rangkaian pertemuan DEWG selanjutnya akan digelar di sejumlah daerah seperti Yogyakarta, Labuan Bajo, dan Bali. Selain itu, ada pula pertemuan Digital Economy Ministers Meeting di Bali pada September dan Digital Transformation Expo di Bali pada November.
Baca juga: Kominfo ingin DEWG jembatani kepentingan negara berkembang dan maju
Baca juga: Kominfo jaring start up potensial di Kota Malang lewat IdenTIK
Baca juga: Pertemuan DEWG diharapkan jadi konsep dasar "Ministerial Declaration"
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022