"Kalau kebutuhan perawat sudah ideal cuma distribusinya mungkin belum merata," kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, terkait kebijakan one village one nurse (OVON) ataupun satu desa satu perawat seperti yang diinginkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan kebijakan dari masing-masing daerah.
"Sebenarnya, programnya hampir sama dengan bidan. Tapi bidan ada program Bidan Desa, kalau satu desa satu perawat, biasanya kebijakan masing-masing kepala daerah," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bandarlampung kirim 14 dokter bantu korban tsunami
Baca juga: Perawat meninggal di desa terpencil, PPNI apresiasi pengabdiannya
Namun begitu, Reihana menegaskan akan mulai mendata guna mengetahui desa-desa mana saja di Provinsi Lampung yang sudah satu desa satu perawat.
"Saya juga mau data apakah di Provinsi Lampung ini satu desa sudah punya satu perawat. Nanti kita lihat kalau belum kita lapor ke Gubernur. Bapak Gubernur yang akan menyurati kepala daerah agar mereka mendukung program OVON," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Lampung Puji Sartono, mengatakan pihaknya siap memaksimalkan anggota PPNI agar desa-desa di provinsi ini terdapat satu desa satu perawat.
"Perawat yang terdata di PPNI Lampung kurang lebih ada 19.000 orang tapi memang tidak semuanya PNS, tapi akan kita maksimalkan agar bisa masuk ke desa satu perawat," ujarnya.
Ia mengatakan di Provinsi Lampung dari 15 kabupaten dan kota hanya beberapa daerah saja yang telah memiliki satu desa satu perawat.
"Yang sudah ada satu desa satu perawat itu di Lampung Selatan, Lampung Barat, Kota Bandarlampung dan Metro, sehingga ini belum maksimal seperti provinsi lain yang hampir merata di semua desa," ujarnya.*
Baca juga: PPNI sampaikan kebutuhan satu perawat satu desa
Baca juga: Pasien, keluarga, perawat tewas akibat ambulans tabrak pohon
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022