Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai potensi bencana alam hingga kemungkinan penyebaran varian baru COVID-19 pada libur Lebaran 2022.Semua harus bersinergi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing sehingga dampak bencana dapat diminimalkan
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Kamis, mengatakan mulai April 2022, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, di antaranya adalah masih menghadapi kemungkinan varian baru COVID-19 yang sampai saat ini masih terus bermutasi.
"Selain itu, Kabupaten Kulon Progo dengan topografi mulai dari laut sampai pegunungan membuatnya menjadi pusat berbagai potensi bencana yang semua bisa terjadi di wilayah ini. Terakhir, hal yang perlu diwaspadai yaitu kemungkinan meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) atau malaria di beberapa wilayah," kata Fajar.
Baca juga: BKKBN-IDAI berupaya entaskan tuberkulosis-kekerdilan di Kulon Progo
Ia mengatakan untuk menghadapi potensi bencana, semua pihak harus meningkatkan kesiapsiagaan di setiap lini terutama menghadapi kerawanan dan potensi bencana.
Menurutnya, kesiapsiagaan tidak hanya pemerintah dan unsur terkait dalam menghadapi bencana tersebut, tetapi butuh kesiapan secara menyeluruh dari seluruh warga masyarakat dalam menghadapi kerawanan dan potensi bencana di daerah rawan bencana.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah 41 kasus baru
Instansi yang menangani bencana juga sudah siap, mulai dari TNI, Tagana, anggota Kampung Siaga Bencana (KSB), RAPI Siaga Bencana, Difabel Siaga Bencana, hingga Pramuka Siaga Bencana.
"Ancaman potensi bencana harus menjadi perhatian semua pihak. Semua harus bersinergi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing sehingga dampak bencana dapat diminimalkan," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Kulon Progo sebut kasus harian COVID-19 menurun
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo Irianta mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak untuk menekan dampak bencana di wilayah ini.
Terkait potensi ancaman gelombang empat penyebaran COVID-19, Dinsos P3A sudah menyiapkan Isoter Giripeni yang sewaktu-waktu dapat difungsikan.
"Kami sudah menyusun standar operasional penanganan kebencanaan supaya bila sewaktu-waktu terjadi bencana, personel langsung melaksanakan tugas sesuai tugas pokok masing-masing," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Kulon Progo: Kasus positif COVID-19 pada Maret turun
Baca juga: Pemkab Kulon Progo tata aktivitas masyarakat ikuti PPKM Level 4
Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022