• Beranda
  • Berita
  • OJK dan Universitas Syiah Kuala teken MoU peningkatan edukasi keuangan

OJK dan Universitas Syiah Kuala teken MoU peningkatan edukasi keuangan

8 April 2022 20:57 WIB
OJK dan Universitas Syiah Kuala teken MoU peningkatan edukasi keuangan
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) saat penandatanganan nota kesepahaman dengan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Marwan (kanan), di Banda Aceh, Jumat (8/4/2022). ANTARA/Rahmat Fajri.

Ini sebuah kehormatan bagi Universitas Syiah Kuala. Nantinya kita mendapat informasi terkini terkait kebijakan keuangan dan pengembangan ekonomi di Aceh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait sosialisasi dan edukasi keuangan serta mengenai tri dharma perguruan tinggi.

"Ini sebuah kehormatan bagi Universitas Syiah Kuala. Nantinya kita mendapat informasi terkini terkait kebijakan keuangan dan pengembangan ekonomi di Aceh," kata Rektor USK Banda Aceh Prof Marwan, di Banda Aceh, Jumat.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dengan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Marwan, di AAC Dayan Dawood kampus setempat.

Adapun pokok nota kesepahaman yang telah ditandatangani tersebut yakni pendidikan, sosialisasi, edukasi keuangan dan inklusi keuangan, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dan pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka.

Kemudian, peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia, penyediaan, pertukaran, serta pemanfaatan data dan/atau informasi.

Lalu, berbagai bidang kerja sama lain yang disepakati para pihak sesuai dengan kewenangan masing-masing dan ketentuan peraturan dan perundang-undangan berlaku.

Dalam kesempatan ini, Prof Marwan mengatakan bahwa OJK sebagai lembaga yang bertugas mengawal jasa keuangan memiliki peran penting dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia.

"Kita sedang diterpa pandemi COVID-19, sekarang kita menuju masa endemi, namun dipicu pula perang dan Rusia, hal ini berdampak pada ekonomi dengan tingginya harga migas dunia," ujarnya.

Prof Marwan menyampaikan, Universitas Syiah Kuala saat ini sedang menjalankan program studi ekonomi islam sebagai langkah dari penerapan sistem keuangan syariah di Aceh lebih baik.

Sementara itu, Wimboh Santoso menyampaikan, sebagai tindak lanjut dari kesepahaman tersebut nantinya akan dibuat business matching antara pengusaha dengan pihak kampus terkait pengembangan ekonomi Aceh terutama di sektor UMKM.

"Nanti bisa ditindaklanjuti dengan berbagai upaya sinergi para pengusaha dan juga lembaga keuangan di Aceh, ini akan membuat dampak positif kepada penyerapan tenaga kerja di Aceh," kata Wimboh.

Wimboh menegaskan bahwa kesempatan ini harus benar-benar dimanfaatkan kampus, sehingga peluang yang ada ini dapat menyerap tenaga kerja baru di Aceh.

Baca juga: Kepala Polda Aceh minta OJK awasi ketat pinjaman daring

Baca juga: OJK: Ada 1,4 juta nasabah bank konvensional belum migrasi di Aceh


Baca juga: Polda Aceh mengusut dugaan investasi bodong Rp20 miliar

Baca juga: OJK: Pangsa pasar perbankan syariah miliki peluang besar di Aceh

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022