Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, siap menyukseskan dan melaksanakan program pengelolaan sampah berkelanjutan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan.Kami di Badung ini punya prinsip kalau kami membuang sampah, berarti hal itu hanya memindahkan masalah ke orang lain
"Kami di Badung ini punya prinsip kalau kami membuang sampah, berarti hal itu hanya memindahkan masalah ke orang lain. Maka prinsip kami adalah menyelesaikan sampah berbasis sumber," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Badung, Senin.
Ia mengatakan pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Badung selama ini juga telah menerapkan pola penanganan sampah dengan 3R yaitu reuse, reduce dan recycle.
Baca juga: Pemkab Badung siap bersinergi dalam penanganan sampah terintegrasi
"Sehingga TPS 3R kami bangun di semua desa dan kelurahan, termasuk TPST di beberapa Kecamatan dalam upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri," katanya.
Upaya yang dilakukan Pemkab Badung itu juga sesuai dengan program ber-tagline #GILAsSampah atau Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah yang telah diluncurkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, di Pantai Jerman, Kuta, Badung Minggu (17/4).
Program yang dirangkaikan dengan edukasi pemilahan sampah dan penukaran sampah terpilah itu dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Indonesia International Waste Expo (IIWAS), TriSenses Bali 2022.
Baca juga: Pemkab Badung siapkan pengolahan sampah dengan teknologi RDF
Kegiatan itu juga merupakan kolaborasi 12 kementerian/lembaga, Pemprov Bali dan Stakeholder terkait. Acara juga dihadiri Gubernur Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kementerian/Lembaga serta perwakilan Bupati/Walikota se-Bali.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Mendagri beserta para pihak lainnya yang sudah meluncurkan #GILAsSampah yaitu gerakan inovasi langsung aksi tuntaskan sampah," ungkap Bupati Giri Prasta.
Baca juga: Menko Marves resmikan TPST terbesar di Bali
Dalam sambutannya pada kegiatan itu, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, #GILAsSampah ini bukan merupakan sesuatu yang baru, namun bagaimana pemerintah mampu mendorong seluruh stakeholder dan masyarakat untuk dapat mewujudkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Kegiatan tersebut diselenggarakan juga sebagai momentum menyambut diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada tahun 2022 ini.
"Bali menjadi venue yang paling penting, karena hampir semua kegiatan G20 akan dipusatkan di Bali. Salah satu tema penting yang diangkat adalah masalah iklim pemanasan global dan masalah lingkungan. Sehingga gerakan ini menjadi salah satu upaya kita untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih," katanya.
Baca juga: Badung raih penghargaan nasional dalam pengelolaan sampah
Baca juga: Menteri LHK soroti peran ekonomi biru untuk penurunan emisi karbon
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022