"China selalu menentang perilaku esktrem yang menyerang orang-orang berkeyakinan agama berbeda sehingga dapat memicu konflik antarmasyarakat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Rabu.
Menurut Wang, kebebasan berbicara tidak boleh dijadikan alasan untuk mendiskriminasi ras atau budaya karena dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Ia berpendapat bahwa tidak ada satu peradaban di dunia ini yang lebih unggul dari peradaban yang lainnya.
Baca juga: Kerusuhan pecah di Kota Malmo-Swedia usai pembakaran Al Quran
"Kami sangat menentang retorika diskriminatif terhadap agama dan peradaban tertentu," kata Wang yang mengaku memantau perkembangan insiden pembakaran Al Quran oleh politikus anti-Islam Rasmus Paludan di Swedia tersebut.
Ia menyerukan perbedaan peradaban antarmasyarakat diganti dengan pertukaraan peradaban.
"Diharapkan Swedia bisa mengambil pelajaran dari masalah ini dan bersungguh-sungguh menghormati keyakinan pemeluk agama Islam dan kelompok minoritas lainnya," ucap Wang dalam pengarahan pers rutin tersebut.
Ia juga berharap Swedia melindungi hak dan kepentingan umat Islam dan kelompok minoritas lainnya yang sah dan menyelaraskan antara pernyataan-pernyataan politikus dan otoritas di Swedia tentang penghormatan dan perlindungan kebebasan beragama dengan tindakan yang nyata.
Baca juga: MUI kecam keras aksi pembakaran Al Quran di Swedia
Baca juga: Protes pembakaran salinan Alquran, UEA panggil Dubes Swedia
Baca juga: Dewan Kristen Swedia kecam pembakaran Al-Quran
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022