• Beranda
  • Berita
  • DKI kelola sampah dengan manfaatkan teknologi digital

DKI kelola sampah dengan manfaatkan teknologi digital

22 April 2022 14:41 WIB
DKI kelola sampah dengan manfaatkan teknologi digital
Pengurus Bank Sampah Teman Pilah menimbang minyak jelantah milik warga di Kantor RW 05 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (12/4/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengelola sampah dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga memudahkan pengangkutan dan pelacakan sampah.

"Program ini merupakan sebuah inovasi dan terobosan bagaimana kami semua dapat mengelola sampah berbasis teknologi digital secara lebih sistematis," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: DKI bangun aplikasi teknologi di TPST Bantargebang

Peluncuran pengelolaan sampah berbasis digital itu dilaksanakan serangkaian Hari Bumi 2022 yang dipusatkan di M Bloc, Jakarta Selatan dengan simbolisasi pindai kode Quick Response (QR) tempat sampah.

Nantinya, teknologi itu memudahkan petugas mengangkut sampah dengan waktu terkini dan terlacak.

Selain sebagai terobosan, lanjut dia, penyediaan inovasi berbasis teknologi itu akan menjadi wadah kolaborasi antarpara pemangku kepentingan melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat.

Ia mengharapkan digitalisasi pengelolaan sampah di DKI Jakarta itu memberikan pesan kepada semua bahwa setiap pribadi memiliki tanggung jawab dalam mengelola sampah.

Baca juga: Pemprov DKI bersama BPPT gunakan teknologi thermal tangani sampah

"Kami berharap warga Jakarta dari berbagai unsur akan memiliki kesadaran, paradigma baru, kepedulian yang baru, dan juga bisa berkolaborasi untuk pengelolaan sampah yang lebih baik sehingga dapat mewujudkan tema hari bumi tahun ini yaitu 'baik untuk bumi'," ucap Anies.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat volume sampah yang dihasilkan Jakarta mencapai 7.424 ton per hari dan dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.

Sampah dari Jakarta itu didominasi sisa makanan (53 persen), plastik (sembilan persen), residu (delapan persen), kertas (tujuh persen), dan lain-lainnya.

Baca juga: Riza berharap FGD dengan Korea hasilkan terobosan pengelolaan sampah

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022